Find Us On Social Media :

Tahan Hadapi Krisis Moneter 1998, Bagaimana Upaya untuk Tetap Memberdayakan Sektor UMKM?

By Ade S, Senin, 22 Januari 2024 | 08:03 WIB

Ilustrasi. Jadi salah satu sektor usaha yang tahan menghadapi krisis moneter tahun 1998, bagaimana upaya untuk tetap memberdayakan sektor UMKM? Ini ulasannya.

Intisari-Online.com - Saat krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, banyak usaha besar yang gulung tikar, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, dan banyak masyarakat yang menderita kemiskinan.

Namun, ada satu sektor yang tetap bertahan dan bahkan menjadi penopang ekonomi di tengah krisis, yaitu sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Lalu, apa alasan sektor UMKM tahan menghadapi krisis moneter tahun 1998, dan bagaimana upaya untuk tetap memberdayakan sektor UMKM?

Alasan UMKM Tahan Hadapi Krisis Moneter 1998

Menurut Ketua Dewan Direktur CIDES (Center for Information and Development Studies) Rohmad Hadiwijoyo, seperti dilansir dari Kompas.com, sektor UMKM memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya mampu bertahan di tengah krisis moneter.

Pertama, UMKM memproduksi barang dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, sehingga permintaannya tidak terlalu berkurang ketika pendapatan masyarakat menurun.

Kedua, UMKM menggunakan sumber daya lokal, seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, dan peralatan, yang tidak tergantung pada impor.

Ketiga, UMKM tidak banyak mengandalkan pinjaman dari bank, melainkan modal sendiri, sehingga tidak terbebani oleh bunga yang tinggi atau kredit macet.

Upaya untuk Tetap Memberdayakan Sektor UMKM

Meskipun sektor UMKM memiliki ketahanan yang tinggi, bukan berarti sektor ini tidak membutuhkan dukungan dan bantuan dari pemerintah dan pihak lain.

Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk tetap memberdayakan sektor UMKM, antara lain:

Baca Juga: Apa yang Dipahami Tentang Gotong Royong? Simak Penjelasan Ini

- Meningkatkan akses permodalan, baik melalui perbankan, lembaga keuangan mikro, koperasi, maupun program bantuan langsung dari pemerintah.

Modal yang cukup dan murah dapat membantu UMKM mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan menghadapi persaingan.

- Meningkatkan akses pasar, baik lokal, nasional, maupun internasional.

UMKM perlu mendapatkan informasi, fasilitas, dan jaringan yang memudahkan mereka menjangkau konsumen yang lebih luas dan beragam.

Pemerintah dapat membantu UMKM dengan memberikan bimbingan, sertifikat, promosi, dan perlindungan.

- Meningkatkan kualitas produk dan jasa, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun variasi.

UMKM perlu terus berinovasi, mengikuti perkembangan teknologi, dan menyesuaikan diri dengan selera dan kebutuhan konsumen.

Pemerintah dapat membantu UMKM dengan memberikan fasilitas, pelatihan, penelitian, dan pengembangan.

- Meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, baik dari segi pendapatan, kesehatan, pendidikan, maupun lingkungan.

UMKM perlu mendapatkan perlakuan yang adil, layak, dan menguntungkan dari pemerintah dan pihak lain.

Pemerintah dapat membantu UMKM dengan memberikan insentif, subsidi, perlindungan, dan pemberdayaan.

Demikian penjelasan tentang bagaimana upaya untuk tetap memberdayakan sektor UMKM.

Semoga sektor UMKM dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Baca Juga: Bagaimana Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Mampu Berkontribusi Bagi Pembangunan Nasional?