Find Us On Social Media :

29 Tokohnya Dicoret Jadi Caleg PPP Saat Pemilu 1982, NU Mantap Tinggalkan Politik Praktis Dan Kembali Ke Khittah 1926

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 18 Januari 2024 | 20:17 WIB

Di sekitar Pemilu 1982, ketika NU memutuskan keluar dari politik praktis dan kembali ke khittah 1926.

Intisari-Online.com - Nahdlatul Ulama yang sejak awal berdirinya adalah organisasi jamiyah, tiba-tiba menjadi partai politik.

Itu terjadi pada 1952 tak lama setelah keluar dari Masyumi.

Pada Pemilu 1955, NU sebagai partai politik benar-benar mencuri perhatian dan mampu bersaing dengan partai-partai besar seperti PNI, PKI, dan Masyumi.

Dalam pemilu pertama itu, NU menduduku posisi ke-3, di atas PKI.

Tapi setelah 30 tahun kemudian, NU memutuskan meninggalkan politik praktis dan kembali Khittah 1926.

Apa sebabnya?

Seperti disebut sebelumnya, pada Pemilu 1955, NU berada di posisi ketiga perolehan suara.

Pada 5 Juli 159, Presiden Soekarno menerbitkan dekrit yang dikenal sebagai Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

NU sejatinya keberatan dengan pembubaran parlemen dan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR).

Tapi NU yang berada pada posisi ketiga perolehan kursi di parlemen menerima keputusan Soekarno.

Setelah penerbitan dekrit, kondisi politik, sosial, dan perekonomian dalam negeri semakin kacau.

Partai politik di parlemen saling bertikai memicu ketidakstabilan.