Find Us On Social Media :

Mi Kocok Kikil Sapi, Resep Warisan Pak Sukirman

By Agus Surono, Sabtu, 26 Juli 2014 | 16:00 WIB

Mi Kocok Kikil Sapi, Resep Warisan Pak Sukirman

Intisari-Online.com - Makanan berbahan dasar mi yang tersebar di Bandung jenisnya amat beragam. Salah satu yang sangat khas dan cukup populer adalah mi kocok.

Tidaklah sulit menemukan mi kocok di kota Bandung, mulai dari yang kelas gerobak dorong, kaki lima, sampai rumah makan. Racikan mi kocok khas Bandung yang juga dikenal sebagai mi kocok Sunda ini terdiri atas mi kuning gepeng, taoge, dan kikil. Racikan ini disiram dengan kuah, serta ditaburi seledri, dan bawang goreng.

Yang unik, meskipun namanya menggunakan kata "kocok", kita tidak akan menemukan proses mengocok selama penyajian. Entahlah, bagaimana bisa muncul kata tersebut. Mi dan taoge cukup dicelup, tidak dikocok, di dalam air panas agar sedikit layu.

Berbeda dari asal muasal kata "kocok" yang tidak jelas, kita justru bisa menelusuri catatan sejarah tentang mi kocok paling kondang di Bandung, yakni Mie Kocok SKM. Kedai ini berlokasi di Jln. Sunda, tak jauh dari Jln. Veteran, lokasi Batagor Kingsley dan Es Campur 29 (Es Bungsu).

(Baca juga: Kepanasan di Bandung? Ya, Mampir ke Es Campur 29!)

Kenapa nama warung ini menggunakan inisial? Ternyata SKM adalah kependekan dari nama pendirinya, yakni Sukirman. Awalnya, pada tahun 1970, Sukirman menjajakan mi kocok ini di tenda kaki lima, dengan dibantu keluarganya. Waktu itu harga mi kocok baru Rp 25,- semangkuk.

Bisnis mi terus berkembang, sampai akhirnya Pak Sukirman mampu membeli tempat sendiri, persis di seberang warung lama. Selain sebagai tempat jualan, rumah ini juga menjadi tempat tinggal keluarga Sukirman. Bagian depan rumah yang cukup besar ini sengaja disulap menjadi tempat makan sederhana.

Sampai kini pun suasana rumah tinggal di warung ini masih terasa. Satu gerobak besar untuk meracik mi kocok berada di depan pintu. Hiasan kaki sapi dari akrilik dengan bentuk dan ukuran seperti kaki sapi beneran tergantung di atap gerobak. Persis sekali dengan kaki sapi segar, bisa-bisa kita terkecoh mengiranya kaki sapi betulan.

Kaldu kikil

Mi Kocok SKM bisa dianggap sebagai pionir yang mampu memopulerkan hidangan ini. Kebetulan saat itu hanya sedikit penjaja mi kocok di Bandung. Apa sih keistimewaannya?

Secara umum racikan Mi Kocok SKM sama saja dengan mi kocok lainnya. Namun, dilihat dari larisnya warung yang sudah berumur 40 tahun ini, pastilah ada sesuatu yang istimewa di dalam resepnya.

Rahasia kelezatan mi kocok ini ternyata terletak pada kuahnya. Kuah berbumbu kemiri, bawang putih, merica, dan garam ini dibuat dari rebusan kaki sapi asli. Gurihnya bukan berasal dari penguat rasa. Dari uapnya saja sudah tercium aroma rasa gurih ekstrak kaldu tersebut.

Namun, meski terbuat dari kaldu, kuah mi kocok terasa ringan, tidak enek. Tampilannya pun bening, tanpa banyak lemak. Mi kocok ini juga digemari lantaran rasa kikilnya yang khas. Kikil sapinya spesial karena diambil dari kulit kaki sapi yang masih segar. Kaki sapi tersebut direbus sehingga kulit benar-benar lunak dan terpisah dari tulangnya.

Biasanya, kulit sapi menyisakan bau kurang enak yang khas sehingga membuat sebagian orang tak menyukainya. Tapi di warung SKM, bau tak enak itu sama sekali tidak ada. Kikilnya kenyal tetapi empuk. Inilah yang membedakan dengan umumnya mi kocok, yang biasanya memakai kulit dari bagian tubuh sapi yang lain. Kulit bagian tubuh sapi yang lain cenderung berlendir sehingga terkadang terasa mengganggu.

Di sini tersedia dua macam menu, mi kocok biasa dan spesial. Yang membedakan, mi kocok spesial diberi tambahan telapok, telapak kaki sapi. Rasa gurih kuahnya yang masih panas sungguh cocok dinikmati saat hujan atau udara dingin. Sebelum disantap, tinggal tambahkan sedikit kecap manis, sambal, dan cuka.

Gurih, manis, pedas, dan sedikit asam... Mantap! Apalagi harganya pun (Wisata Jajan Bandung 2010/Shinta/Rony)

Mi Kocok SKMJln. Sunda No. 38Tlp. 022-4201582Buka tiap hari: 09.00 - 21.00