Jadi Pemicu Perang Dunia II di Asia Pasifik, Inilah Tarakan, Kota Minyak yang Menjadi Sasaran Pertama Invasi Jepang ke Hindia Belanda

Afif Khoirul M

Penulis

Pertempuran Belanda dan Jepang di Tarakan 1942.

Intisari-online.com - Tarakan adalah sebuah pulau kecil di Kalimantan Timur yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia.

Pulau ini dikenal sebagai kota minyak yang menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah Hindia Belanda.

Namun, kekayaan alam ini juga menarik perhatian Jepang, yang saat itu sedang berperang melawan Sekutu di Perang Dunia II.

Selain kaya akan minyak bumi, kota-kota di Kalimantan juga dikenal sebagai penghasil bahan mentah bagi industri dan mesin perang negara Barat, seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Hal ini membuat Jepang semakin tertarik menguasai Kalimantan, agar cadangan logistik dan bahan industrinya bisa lebih tercukupi.

Pada tanggal 11 Januari 1942, Jepang melancarkan invasi ke Tarakan, sebagai bagian dari rencana mereka untuk menguasai Asia Tenggara.

Invasi ini menjadi serangan pertama Jepang ke Hindia Belanda, yang kemudian diikuti oleh serangan-serangan lain ke Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.

Pertempuran di Tarakan berlangsung selama dua hari, dan melibatkan sekitar 2.000 tentara Belanda dan 5.000 tentara Jepang.

Meskipun Belanda memiliki pertahanan yang kuat, termasuk benteng, meriam, dan ranjau laut, mereka tidak mampu menahan serbuan Jepang yang didukung oleh pesawat, kapal, dan pasukan khusus.

Akibatnya, Belanda terpaksa menyerah, dan Tarakan jatuh ke tangan Jepang.

Jepang kemudian mengambil alih fasilitas minyak di pulau tersebut, dan menggunakannya untuk mendukung perang mereka.

Baca Juga: Mengungkap Sejarah Belanda Menyerah tanpa Syarat kepada Jepang di Kalijati

Namun, minyak Tarakan juga menjadi sasaran serangan udara oleh Sekutu, yang berusaha menghancurkan sumber daya Jepang.

Invasi Jepang ke Tarakan tidak hanya berdampak bagi Hindia Belanda, tetapi juga bagi Indonesia.

Dengan jatuhnya Tarakan, Jepang membuka jalan untuk menguasai seluruh wilayah Indonesia.

Selama tiga setengah tahun, Jepang menjajah Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang keras dan represif.

Namun, di balik kekejaman Jepang, ada juga peluang bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam perjuangan kemerdekaan.

Jepang memberikan kesempatan bagi para pemuda Indonesia untuk mengikuti pelatihan militer, yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Jepang juga membangkitkan semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme di kalangan rakyat Indonesia, yang kemudian berani menentang penjajah.

Tarakan, kota minyak yang menjadi sasaran pertama invasi Jepang ke Hindia Belanda, adalah saksi bisu dari sejarah yang penuh liku dan luka.

Kota ini mengalami berbagai peristiwa penting, mulai dari pertempuran, penjajahan, hingga kemerdekaan.

Tarakan adalah bagian dari warisan sejarah Indonesia yang harus kita kenang dan pelajari.

Baca Juga: Nostradamus Meramalkan Akan Ada Bencana Besar Di Tahun 2024, Siapa Sebenarnya Peramal Kontroversial Ini?

Artikel Terkait