Find Us On Social Media :

Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda di Indonesia

By Ade S, Rabu, 3 Januari 2024 | 09:03 WIB

Pendiri organisasi Budi Utomo. Simak sejarah lahirnya kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda, dua peristiwa penting yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia.

Intisari-Online.com - Apa yang Anda ketahui tentang kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda?

Mungkin Anda sudah sering mendengar atau membaca tentang peristiwa-peristiwa tersebut.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah lahirnya kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda?

Mengapa peristiwa-peristiwa tersebut sangat penting bagi bangsa Indonesia? Bagaimana dampaknya bagi pergerakan nasional Indonesia?

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Anda akan diajak untuk mengenal lebih dekat sejarah lahirnya kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda, serta makna dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Terbentuknya Budi Utomo

Melansir Kompas.com, kebangkitan nasional ditandai oleh dua peristiwa bersejarah, yaitu terbentuknya Budi Utomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

Budi Utomo merupakan organisasi gerakan pemuda yang memiliki visi untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Para pendiri Budi Utomo adalah pelajar-pelajar STOVIA (Sekolah Kedokteran di Batavia), antara lain Soetomo, Mohammad Soelaiman, Soeradji Tirtonegoro, Mohammad Saleh, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, RM Goembrek, M Soewarno, dan Angka Prodjosoedirdjo.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Organisasi Budi Utomo Terhadap Peristiwa Sumpah Pemuda 1928?

Latar belakang berdirinya Budi Utomo adalah adanya kebijakan Politik Etis yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Politik Etis adalah kebijakan politik yang mengandung rasa terima kasih kepada rakyat pribumi dengan memberikan tiga hal, yaitu irigasi, edukasi, dan emigrasi.

Melalui Politik Etis, salah satu anggota parlemen Belanda, yaitu Conrad Theodor van Deventer, menyatakan bahwa Belanda harus bersyukur kepada rakyat pribumi.

Pasalnya, berkat rakyat pribumi, Belanda mendapatkan keuntungan besar selama berabad-abad menjajah Tanah Air.

Sejak Politik Etis diberlakukan pada 1901, Belanda melaksanakan program edukasi dengan membangun sekolah-sekolah untuk rakyat pribumi.

Dengan adanya sekolah-sekolah, muncul generasi terpelajar di Indonesia. Di antaranya adalah para pelajar yang mendirikan Budi Utomo.

Asal usul Budi Utomo bermula pada 1906, ketika dr. Wahidin Sudirohusodo mengadakan kampanye penggalangan dana pelajar dari golongan priyayi di Pulau Jawa.

Ketika sedang berkampanye pada 1907, dr. Wahidin berjumpa dengan pelajar-pelajar STOVIA lain di Jakarta, salah satunya Sutomo.

Setelah mendengar kampanye yang disampaikan oleh Wahidin, Sutomo berkeinginan untuk ikut serta karena memiliki misi yang sama, yaitu meraih cita-cita bangsa.

Sutomo lalu menyebarkan kampanye itu kepada kawan-kawannya di STOVIA.

Dari situlah, organisasi Budi Utomo terbentuk pada 20 Mei 1908. Terbentuknya Budi Utomo menjadi awal dari kebangkitan nasional Indonesia.

Baca Juga: 15 Contoh Peristiwa Sejarah yang Pernah Terjadi di Indonesia

Ikrar Sumpah Pemuda

Kebangkitan nasional Indonesia juga ditunjukkan oleh peristiwa Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang diucapkan oleh para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda II, yang dihadiri oleh organisasi pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.

Sumpah Pemuda tercetus karena kesadaran rakyat Indonesia untuk bersatu melawan penjajah sejak 1908.

Penjajahan yang telah berlangsung lama mendorong para pemuda Indonesia di berbagai wilayah untuk membentuk sebuah persatuan untuk melakukan perlawanan.

Selain itu, banyak juga organisasi yang dibentuk oleh para pemuda. Salah satunya Tri Koro Dharmo yang didirikan pada 7 Maret 1915.

Melalui Tri Koro Dharmo, para pemuda merubah pandangan mereka dan situasi di Indonesia saat itu.

Sejalan dengan perkembangan waktu, organisasi ini mengubah nama dari Tri Koro Dharmo menjadi Jong Java.

Kemudian, organisasi sejenis muncul di berbagai daerah, seperti Jong Batak, Jong Ambon, Jong Minahasa, dan lain-lain.

Karena banyak organisasi daerah yang terbentuk, diputuskan untuk mengadakan Kongres Pemuda I pada 1926.

Hasilnya, muncul gagasan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan yang diajukan oleh Mohammad Yamin.

Namun, Kongres Pemuda I dianggap masih belum memberikan hasil yang berarti karena masih ada ego daerah yang kuat.

Karena itu, dilakukan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928, yang hasilnya adalah melakukan perjuangan melawan penjajah.

Di saat kongres sedang berjalan, Mohammad Yamin menulis gagasan "Sumpah Pemuda" di selembar kertas.

Gagasan itu lalu disampaikan kepada ketua kongres, Sugondo Djojopoespito.

Setelah gagasan itu diterima oleh peserta yang hadir dalam kongres, Sumpah Pemuda diucapkan sebagai sumpah kesetiaan para pemuda Indonesia.

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 pun menjadi salah satu tonggak timbulnya kebangkitan nasional.

Demikianlah sejarah lahirnya kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda, dua peristiwa yang menjadi saksi dari semangat dan kesadaran bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

Mari kita terus menghormati dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda, sebagai bentuk penghargaan kita kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Organisasi Budi Utomo Terhadap Peristiwa Sumpah Pemuda 1928?