Termasuk Soal Pembebasan Pajak, Ini 11 Peninggalan Kerajaan Kediri

Ade S

Penulis

Candi Penataran di Blitar, salah satu peninggalan Kerajaan Kediri. Simak 11 peninggalan Kerajaan Kediri yang menarik, mulai dari prasasti, candi, hingga kisah pembebasan pajak bagi rakyat setia.

Intisari-Online.com -Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-11 hingga ke-13.

Kerajaan ini memiliki pengaruh yang luas, baik di dalam maupun di luar pulau Jawa.

Banyak peninggalan Kerajaan Kediri yang masih bisa kita lihat hingga saat ini, yang menunjukkan kejayaan dan kebudayaan kerajaan ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 11 peninggalan Kerajaan Kediri, seperti dilansir dari Kompas.com.

Beberapa peninggalan ini bahkan menyimpan kisah yang mengagumkan, seperti pembebasan pajak.

1) Candi Gurah

Di Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur, terdapat Candi Gurah yang lokasinya dekat dengan Candi Tondowongso.

Candi Gurah dan Candi Tondowongso memiliki beberapa persamaan, salah satunya adalah penemuan Arca Brahma, Surya, Candra, Yoni dan Nandi di kedua candi tersebut.

2) Candi Penataran

Desa Panataran, Kecamatan Ngleggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menjadi lokasi Candi Panataran yang berada di kaki barat daya Gunung Kelud.

Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Kediri Paling Lengkap, Ada Tentang Girindra

Candi Penataran yang juga disebut Candi Palah dalam kitab Negarakertagama, adalah candi yang didirikan untuk menghormati Hyang Acalapati, yaitu nama lain dari Girindra (penguasa gunung) dalam agama Syiwa.

Sebuah batu yang ada di sisi selatan bangunan utama candi ini, menunjukkan bahwa Candi Penataran atau Candi Palah dibuat pada awal abad ke-12, atas perintah Raja Srengga dari Kediri.

3) Candi Tondowongso

Pada tahun 2007, ditemukan Situs Tondowongso atau Candi Tondowongso di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur.

Situs Tondowongso adalah kompleks candi yang luas yang berasal dari abad ke-11, yaitu masa awal pendirian Kerajaan Kediri.

Banyaknya arca yang ditemukan di situs ini, menunjukkan bahwa Candi Tondowongso adalah kompleks candi yang megah.

4) Prasasti Ceker

Ditemukan di Dukuh Ceker, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Prasasti Ceker sesuai dengan namanya.

Pada tahun 1185, prasasti ini dibuat dan menuliskan nama Sri Kameswara. Permohonan anugerah dari warga Desa Ceker adalah isi dari Prasasti Ceker.

5) Prasasti Sirah Keting

Sekitar tahun 1126 Saka atau 1204 Masehi, Prasasti Sirah Keting dibuat.

Baca Juga: Saat Kerajaan Kediri Diluluhlantakkan Oleh Ken Arok Pendiri Singasari

Aksara Jawa Kuno dan bahasa Jawa Kuno adalah isi dari prasasti ini.

Di daerah Ponorogo, Jawa Timur, Prasasti Sirah Keting ditemukan dan kini disimpan di Museum Nasional, Jakarta.

Batu berbentuk persegi panjang dengan pahatan pada keempat sisinya adalah media dari prasasti ini.

Nama Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu, yang memberikan tanah kepada rakyatnya, adalah isi dari Prasasti Sirah Keting.

Cucu Dharmawangsa Teguh, penguasa terakhir Kerajaan Medang, adalah pengakuan dari Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu.

Dari Prasasti Sirah Keting, diketahui bahwa Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu adalah raja yang berkuasa otonom (terpisah) dari Kerajaan Kediri, yaitu di sekitar Madiun dan Ponorogo saat ini.

Bersamaan dengan Raja Kameswara (1184-1194) di Kerajaan Kediri, Sri Jayawarsa Digwijaya Sastraprabhu berkuasa.

6) Prasasti Talan

Sebuah prasasti yang ditemukan di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar, Prasasti Talan berangka tahun 1136 M.

Anugerah Sima kepada Desa Talan dan pembebasan iuran pajak adalah cerita dari prasasti ini.

Karena kesetiaan mereka, Raja Jayabaya, yang berkuasa saat itu, mengabulkan permintaan warga Talan dan memberikan anugerah berupa berbagai macam hak istimewa.

7) Prasasti Kamulan

Pada masa pemerintahan Raja Kertajaya (1194-1222), tepatnya pada tahun 1194 M, Prasasti Kamulan dibuat.

Sejarah daerah Trenggalek dan Tulungagung, serta Kerajaan Kediri ketika diserang oleh raja di kerajaan sebelah timur, adalah isi dari Prasasti Kamulan.

Di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Prasasti Kamulan sekarang disimpan.

8) Prasasti Panumbangan

Pada masa pemerintahan Raja Bameswara pada tahun 1120 M, Prasasti Panumbangan dibuat.

Permohonan penduduk Desa Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis di daun lontar ditulis ulang di atas batu (prasasti), adalah isi dari prasasti ini.

Penetapan Desa Panumbangan sebagai Sima Swatantra oleh raja sebelumnya, juga disebutkan dalam Prasasti Panumbangan.

9) Prasasti Jaring

Pada masa pemerintahan Raja Sri Gandra, Prasasti Jaring diperkirakan dibuat.

Dukuh Jaring, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, adalah tempat penemuan prasasti ini yang sesuai dengan namanya.

Dikabulkannya permintaan penduduk Desa Jaring yang telah dijanjikan oleh Raja Sri Aryeswara, adalah isi dari Prasasti Jaring.

10) Prasasti Galunggung

Prasasti Galunggung berangka tahun 1123 Saka atau 1201 Masehi.

Dari waktu pembuatannya, Prasasti Galunggung diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Raja Kertajaya.

Prasasti Galunggung ini terdiri dari 20 baris, tetapi sebagian telah aus dan tidak dapat terbaca lagi.

Di daaerah Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Prasasti Galunggung ditemukan.

11) Prasasti Ngantang

Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri yang dibuat pada tahun 1194 M, Prasasti Ngantang.

Pemberian dan pembebasan pajak tanah oleh Raja Jayabaya untuk Desa Ngantang karena telah mengabdi pada Kerajaan Kediri, adalah isi dari Prasasti Ngantang.

Salah satu koleksi di Museum Nasional, Prasasti Ngantang sekarang.

Itulah 11 peninggalan Kerajaan Kediri yang bisa kita pelajari. Semoga dari peninggalan ini, kita bisa mengenal lebih dekat kehidupan dan peradaban kerajaan ini, yang merupakan bagian dari warisan budaya bangsa Indonesia.

Baca Juga: Tradisi Tingkeban Alias Mitoni, Cara Orang Jawa Mendoakan Agar Bayi Dalam Kandungan Selalu Sehat

Artikel Terkait