Sejarah Munculnya Uang Dalam Kehidupan Manusia, Bermula dari Barter

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Simak sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia, dari barter hingga uang kertas. Pelajari proses dan perkembangan uang di dunia.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah membayangkan bagaimana manusia bertransaksi sebelum ada uang?

Bagaimana cara mereka mendapatkan barang atau jasa yang mereka butuhkan?

Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia, dari barter hingga uang kertas.

Dari barter ke uang

Barter adalah sistem transaksi pertama yang digunakan manusia. Sistem ini diduga muncul pada zaman Neolitikum atau masa bercocok tanam.

Barter adalah sistem pertukaran barang dengan barang atau jasa dengan jasa.

Melansir Kompas.com, penduduk Mesopotamia menggunakan sistem ini pada 6000 SM, menurut catatan sejarah.

Masyarakat Fenisia kemudian mengadopsi sistem barter, dengan syarat orang yang bertransaksi harus sepakat.

Sistem barter membuat manusia zaman dulu lebih selektif dalam memilih barang yang diinginkan.

Mereka harus mendapatkan barang dengan kualitas baik.

Namun, sistem barter memiliki beberapa masalah, yaitu:

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Menjaga Peninggalan Sejarah Daerah Tempat Tinggal?

  • Sulit menemukan orang yang memiliki keinginan yang sama atas barang atau jasa yang ditawarkan
  • Tidak ada ukuran nilai yang pasti untuk barang yang ditukar
  • Tidak mudah menyimpan barang yang dimiliki hingga ada orang yang mau menukarnya
Uang komoditas muncul

Tidak ada kepastian tentang asal-usul terbentuknya uang dalam kehidupan manusia. Para ahli masih berdebat tentang hal ini.

Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa uang pertama kali digunakan oleh orang-orang dari Kerajaan Lydia.

Bangsa Lydia tinggal di daerah yang sekarang menjadi bagian dari Turki dan menggunakan uang sebagai alat tukar sekitar 1000 SM.

Ada juga versi lain yang mengklaim bahwa uang sudah ditemukan dan digunakan manusia sekitar 6.000 tahun lalu.

Selanjutnya, muncul uang komoditas, yaitu uang yang nilainya ditentukan oleh komoditas yang menjadi bahan pembuatnya.

Uang komoditas terbuat dari benda-benda yang memiliki nilai atau kegunaan, seperti emas, perak, tembaga, garam, merica, teh, kerang, permen, dan lain-lain.

Tidak diketahui pasti kapan uang komoditas muncul, tetapi ada yang mengatakan bahwa uang komoditas sudah digunakan sejak 700-500 SM, ketika emas menjadi uang yang lazim digunakan.

Uang logam

Menurut sejarah, uang logam sudah mulai digunakan sejak lebih dari 2000 SM. Namun, standarisasi dan sertifikasinya baru dilakukan pada abad ke-7 SM.

Baca Juga: Pentingnya Seseorang Belajar Sejarah adalah Tiga Hal Berikut Ini

Beberapa sejarawan mengatakan bahwa uang logam saat itu terbuat dari campuran alami emas dan perak.

Uang logam dinilai dari berat dan kualitasnya. Jika kondisinya baik dan beratnya sesuai, maka nilainya juga tinggi, dan sebaliknya.

Lama-kelamaan, uang logam tidak dinilai dari berat dan kualitasnya lagi, tetapi sesuai ketetapan yang dibuat pemerintah.

Di Indonesia, uang logam pertama kali diedarkan antara tahun 1951-1952, ketika dicetak oleh Royal Dutch Mint di Utrecht, dengan nominal 5 sen, 10 sen, dan 25 sen, dengan bahan baku aluminium.

Uang kertas

Uang kertas pertama kali dikembangkan pada era Dinasti Tang di China pada abad ke-7.

Sejak itu, uang kertas mulai menyebar hingga ke seluruh Kekaisaran Mongol atau Dinasti Yuan di China.

Setelah berkembang di Asia, uang kertas juga mulai populer di Eropa, saat Marco Polo memperkenalkannya di sana pada abad ke-13.

Uang kertas terus berkembang dan menyebar hingga ke seluruh dunia.

Pada 1800-an, Napoleon mengeluarkan uang kertas untuk pertama kalinya.

Demikianlah sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia, dari barter hingga uang kertas. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Sejarah Perayaan Tahun Baru, Benarkah untuk Menghormati Dewa?

Artikel Terkait