Peristiwa Jabal Uhud, Kala 700 Muslimin Mampu Kalahkan 3000 Musyrikin

Ade S

Editor

Pemandangan Jabal Uhud di pinggiran Kota Madinah, Arab Saudi, akhir Juli 2022. Artikel ini mengulas peristiwa Jabal Uhud, salah satu perang penting dalam sejarah Islam, yang menunjukkan keberanian dan pengorbanan kaum muslimin.
Pemandangan Jabal Uhud di pinggiran Kota Madinah, Arab Saudi, akhir Juli 2022. Artikel ini mengulas peristiwa Jabal Uhud, salah satu perang penting dalam sejarah Islam, yang menunjukkan keberanian dan pengorbanan kaum muslimin.

Intisari-Online.com -Apakah Anda pernah mendengar tentang Jabal Uhud? Gunung yang terletak di utara Madinah ini bukanlah gunung biasa.

Jabal Uhud adalah gunung yang dijanjikan akan ada di surga, dan juga saksi dari peristiwa Jabal Uhud, perang yang mengguncang dunia Islam.

Perang ini terjadi pada tahun 625 M, ketika kaum muslimin yang berjumlah 700 orang berhadapan dengan 3000 orang musyrikin Makkah yang ingin memusnahkan Islam.

Bagaimana kisah heroik dan dramatis dari perang ini? Siapa saja yang gugur sebagai syuhada?

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.

Peristiwa Jabal Uhud

Salah satu bukit terbesar yang ada di Madinah adalah Jabal Uhud.

Bukit ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah, di sisi jalan lama yang menghubungkan Madinah dan Makkah.

Namun, sejak tahun 1984, jalan lama tersebut tidak lagi digunakan oleh para jamaah haji yang berangkat dari Makkah ke Madinah atau dari Madinah ke Jeddah. Mereka menggunakan jalan baru yang tidak melewati sisi Jabal Uhud.

Di bawah bukit ini, seperti dilansir dari Kompas.com,pernah berlangsung pertempuran sengit antara 700 orang muslimin melawan 3000 orang musyrikin Makkah.

Dari pertempuran itu, 70 orang muslimin gugur sebagai syuhada, termasuk Hamzah bin Abdul Muthalib, paman dari Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Peristiwa yang Dialami Manusia Setelah Wafatnya Sesuai dengan Urutan yang Benar

Perang Uhud terjadi pada tahun ketiga Hijriah.

Ketika musuh sudah mendekati perbatasan Madinah, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya mengadakan rapat untuk menentukan strategi.

Banyak sahabat yang menyarankan agar muslimin keluar kota Madinah untuk menghadapi musuh.

Nabi Muhammad SAW menyetujui usul tersebut.

Nabi Muhammad SAW kemudian menempatkan sejumlah pemanah di atas bukit Uhud, dengan Mash’ab bin Umair sebagai pemimpinnya.

Mereka bertugas untuk menyerang musuh jika mereka menyerbu posisi muslimin.

Dalam perang yang hebat itu, muslimin berhasil mengalahkan musuh dan membuat mereka lari terbirit-birit.

Namun, beberapa pemanah yang ada di atas bukit Uhud, tergoda oleh harta yang ditinggalkan musuh dan meninggalkan posnya untuk mengambilnya.

Padahal, Nabi sudah memerintahkan agar mereka tetap berada di posnya, apa pun yang terjadi.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam), seorang jenderal berpengalaman yang memimpin pasukan berkuda, untuk kembali menyerang.

Khalid bin Walid berhasil membalikkan keadaan dan membuat muslimin mengalami kekalahan yang besar, yaitu 70 orang sahabat mati syahid.

Baca Juga: Peristiwa Penting yang Terjadi Menjelang Proklamasi Kemerdekaan

Dalam perang ini, Hindun binti ‘Utbah menyewa Wahsyi Alhabsyi, seorang budak milik Zubair, untuk membunuh Hamzah, karena dendamnya atas kematian ayahnya yang dibunuh oleh Hamzah dalam perang Badar.

Demikian pula Zubair bin Mut’im yang berjanji akan membebaskan Wahsyi jika ia berhasil membunuh paman Zubair yang juga tewas dalam perang Badar.

Nabi Muhammad SAW juga terluka dalam perang ini.

Para sahabatnya yang menjadi tameng bagi Nabi Muhammad SAW mati dengan tubuhnya penuh anak panah.

Setelah perang selesai, musuh mundur kembali ke Makkah, dan Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar jenazah syuhada dimakamkan di tempat mereka gugur.

Maka, terbentuklah sebuah kuburan yang berisi beberapa syuhada, yang sekarang dikelilingi oleh tembok, sebagai kuburan Uhud.

Peristiwa Jabal Uhud adalah salah satu perang yang penuh dengan hikmah dan teladan bagi umat Islam. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa Jabal Uhud, dan menjadikannya sebagai motivasi untuk berjuang di jalan Allah.

Baca Juga: Kronologi Peristiwa Rengasdengklok yang Terjadi di Indonesia Hingga Indonesia Merdeka

Artikel Terkait