Penulis
Intisari-Online.com -Tahun Masehi memang dimulai sejak kelahiran Yesus Kristus, tapi sebagai sistem, Kalender Masehi sudah digunakan jauh sebelum itu.
Memang bagaimana sejarah kalender Masehi dan sejak kapan sistem ini dipakai?
Mengutip Kompas.com, kalender Masehi adalah kalender atau penanggalan yang paling umum digunakan oleh manusia di muka bumi ini.
Ada 12 bulan dalam sistem kalender ini, dengan tiap-tiap bulannya punya jumlah hari yang berbeda.
Januari: 31 hari
Februari : 28 atau 29 hari
Maret: 31 hari
April: 30 hari
Mei: 31 hari
Juni: 30 hari
Juli: 31 hari
Agustus: 31 hari
September: 30 hari
Oktober: 31 hari
November: 30 hari
Desember: 31 hari
Bermula dari kalender Julian dan Gregorian
Kalender Masehi disebut juga dengan Anno Domini.
Itu adalah sebutan untuk penanggalan tahun dalam kalender Julian dan Gregorian.
Perhitungan tanggal sekaligus bulan mengambil kalender bangsa Romawi atau kalender Julian yang sudah dipakai sejak 45 SM.
Kalender Julian dibuat oleh Julius Caesar.
Saat itu, sang kaisar sedang berkunjung keAlexandria, Mesir pada 47 SM.
Dia mendapat saran dari seorang ahli astronomi dan matematika bernama Sosigenes mengenai perhitungan penanggalan yang tepat.
Sosigenes menyarankan untuk menggunakan panjang satu tahun syamsiyah: 365,25 hari dengan memotong 90 hari dari kalender tradisional Romawi yang saat itu masih digunakan oleh masyarakat setempat, yakni memotong 23 hari pada Februari dan 67 hari sisanya pada bulan November dan Desember.
Sejak saat itu, kalender yang ditentukan oleh Julian inilah yang mulai digunakan.
Bulan pertama dalam kalender Julian ditetapkan tanggal 1 Ianuarius (Januari) yang dimaksud untuk memperingati sidang pertama dewan gereja Kerajaan Romawi kuno yang dilaksanakan pada tanggal tersebut.
Sejak saat itu, Januari ditetapkan sebagai bulan pertama dan Desember sebagai bulan terakhir.
Sebelum dikenal seperti sekarang, dulunya bulan-bulan ini memiliki nama berbeda, yaitu:
Ianuarius: 31 hari
Martius: 31 hari
Maius: 31 hari
Quintilis: 31 hari
September: 31 hari
November: 31 hari
Aprilis: 30 hari
Iunius: 30 hari
Sextilis: 30 hari
October: 30 hari
Desember: 30 hari
Februari: 29 hari
Lalu pada abad ke-18,nama-nama bulan tersebut mulai mengalami perubahan sebelum akhirnya ditetapkan seperti yang diketahui sekarang.
Selain kalender Julian, penanggalan Masehi yang saat ini digunakan sebenarnya merupakan kalender Gregorius.
Kalender Gregorius atau Gregorian adalah sistem penanggalan yang dibuat oleh Paus Gregorius XIII dan dikenalkan di dunia pada 4 dan 15 Oktober 1582.
Sistem penanggalan kalender ini berlandaskan tahun Masehi yang perhitungannya dimulai dari lahirnya Isa al-Masih atau Yesus Kristus.
Maka dari itu, kalender Gregorian juga disebut sebagai kalender Masehi.
Perhitungan kalender Masehi didasari pada waktu peredaran bumi mengelilingi matahari atau Revolusi Bumi.
Bumi membutuhkan waktu 365 1/4 hari.
Sementara itu, dalam kalender Masehi dalam setahun membutuhkan 365 hari.
Jumlah bulan kalender Masehi adalah 12 bulan.
Apabila ditelaah lebih dalam, ada ketidaksesuaian jumlah hari dalam satu tahun dengan lama Revolusi Bumi, karena tersisa seperempat hari.
Maka dari itu, agar sesuai dengan lamanya peredaran Bumi mengelilingi matahari, setiap 4 tahun sekali jumlah hari dalam bulan Februari ditambah satu menjadi 29 hari.