Peristiwa yang Mengakibatkan Tersendatnya Perekonomian pada Masa Demokrasi Terpimpin

Ade S

Penulis

Dekrit Presiden 1959. Simak peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin dan dampaknya bagi Indonesia.

Intisari-Online.com -Apakah Anda tahu bahwa Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit dalam bidang ekonomi?

Masa itu adalah masa Demokrasi Terpimpin, yang berlangsung dari tahun 1959 hingga 1965.

Pada masa ini, terjadi beberapa peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian Indonesia.

Bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut mempengaruhi perekonomian Indonesia? Apa dampaknya bagi rakyat Indonesia? Bagaimana pemerintah mengatasi masalah-masalah ekonomi tersebut?

Berikut ini adalah beberapa peristiwa yang menyebabkan perekonomian Indonesia terhambat pada masa Demokrasi Terpimpin, seperti dilansir dari Bobo.ID:

  1. Kebijakan Ekonomi yang Lebih Mengedepankan Politik
Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi yang lebih mengutamakan politik ketimbang ekonomi.

Hal ini menghambat pembangunan ekonomi karena pemerintah lebih sibuk meningkatkan pengaruh politik daripada memperbaiki kesejahteraan rakyat.

  1. Kebijakan Moneter yang Kurang Tepat
Pada masa itu, Bank Indonesia sebagai lembaga moneter dan perbankan di Indonesia masih baru dan belum berpengalaman dalam mengatur kebijakan moneter.

Kebijakan moneter yang kurang tepat dapat menyebabkan inflasi, seperti menetapkan suku bunga terlalu rendah atau menambah jumlah uang yang beredar.

Baca Juga: Keuntungan dan Kerugian Bangsa Indonesia Berdasarkan Hasil KMB

  1. Konflik Indonesia-Malaysia
Konflik Indonesia-Malaysia yang terjadi dari tahun 1963 sampai 1966 membuat Indonesia terkena embargo ekspor impor dari negara-negara Barat.

Hal ini berpengaruh negatif pada perekonomian Indonesia karena kebutuhan akan barang-barang impor seperti bahan bakar, mesin dan alat-alat berat menjadi sulit terpenuhi.

Embargo adalah tindakan yang diambil oleh suatu negara atau organisasi internasional untuk melarang atau membatasi impor atau ekspor barang atau jasa dari atau ke suatu negara atau wilayah tertentu.

Embargo dapat dilakukan sebagai bentuk sanksi ekonomi terhadap suatu negara atau sebagai upaya untuk menjaga kepentingan nasional.

  1. Kenaikan Harga Komoditas
Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia masih sangat tergantung pada ekspor beberapa komoditas seperti kopi, karet, dan minyak kelapa sawit.

Kenaikan harga komoditas dunia dapat menyebabkan inflasi di dalam negeri karena kenaikan harga bahan baku akan menaikkan biaya produksi dan harga jual barang dan jasa.

  1. Kerugian Anggaran
Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah menghabiskan banyak uang untuk mendukung program-program sosial dan politik.

Contoh programnya seperti pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan lainnya.

Hal ini menyebabkan defisit anggaran dan pemerintah terpaksa mencetak uang untuk menutupi kekurangan anggaran.

Hal ini menyebabkan jumlah uang beredar di masyarakat meningkat dan menyebabkan inflasi.

Demikianlah artikel ini membahas peristiwa yang mengakibatkan tersendatnya perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca Juga: Langkah Mengatasi Hiperinflasi dan Blokade Laut yang Dilakukan Belanda

Artikel Terkait