Find Us On Social Media :

Faktor-Faktor Apa Saja yang Menjadi Penyebab Keruntuhan Majapahit

By Afif Khoirul M, Rabu, 20 Desember 2023 | 18:00 WIB

Trowulan merupakan salah satu misteri ibu kota kerajaan Majapahit, seperti apa situs ini?

Intisari-online.com - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan Hindu-Buddha terbesar dan terkuat yang pernah ada di Nusantara.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada pada abad ke-14.

Namun, setelah kematian Hayam Wuruk pada tahun 1389, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-16.

Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Majapahit? Berikut adalah beberapa faktor utama yang berpengaruh:

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam kerajaan itu sendiri, yang meliputi:

- Konflik perebutan takhta. Setelah Hayam Wuruk meninggal, terjadi perselisihan antara Wikramawardhana, menantu Hayam Wuruk, dan Bhre Wirabhumi, anak selir Hayam Wuruk, yang sama-sama mengklaim hak atas takhta Majapahit.

Konflik ini berujung pada perang saudara yang dikenal sebagai Perang Paregreg, yang berlangsung dari tahun 1405 hingga 1406.

Perang ini melemahkan kekuatan dan persatuan Majapahit, serta menguras sumber daya dan tenaga kerajaan.

- Kurangnya kaderisasi pemimpin. Hayam Wuruk dan Gajah Mada adalah dua tokoh besar yang berhasil mempersatukan dan memperluas wilayah Majapahit.

Namun, mereka tidak berhasil menciptakan sistem kaderisasi yang efektif untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan berwibawa.

Sehingga, setelah mereka meninggal, tidak ada tokoh yang mampu menggantikan peran mereka dan melanjutkan cita-cita mereka.

Baca Juga: Kesultanan Buton, Kerajaan Islam di Nusantara yang Tak Pernah Dijajah Belanda

Para penguasa Majapahit yang datang kemudian tidak memiliki kemampuan dan kharisma yang sebanding dengan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

- Mundurnya perekonomian dan perdagangan. Majapahit mengandalkan perekonomian dan perdagangan sebagai salah satu sumber pendapatan dan kekuasaannya.

Namun, seiring dengan melemahnya kekuatan politik dan militer Majapahit, banyak daerah jajahan dan bawahan yang melepaskan diri dari pengaruh Majapahit.

Hal ini mengurangi pemasukan pajak dan upeti yang diterima oleh Majapahit.

Selain itu, Majapahit juga menghadapi persaingan dari kerajaan-kerajaan lain, terutama kerajaan-kerajaan Islam, yang mulai menguasai jalur perdagangan maritim di Nusantara.

Majapahit pun kehilangan dominasinya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar kerajaan, yang meliputi:

- Masuknya pengaruh Islam. Islam adalah agama yang mulai masuk dan berkembang di Nusantara sejak abad ke-13.

Islam menyebar melalui jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, dan perang. Banyak pedagang, ulama, dan misionaris Islam yang datang ke Nusantara dan menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat lokal.

Islam menawarkan ajaran yang sederhana, egaliter, dan universal, yang menarik banyak penganut.

Baca Juga: Hubungan Kerajaan Aceh dengan Belanda Dari Pengakuan Kedaulatan Hingga Peperangan

Islam juga memberikan dukungan politik dan militer kepada kerajaan-kerajaan yang menganutnya.

Banyak kerajaan-kerajaan di Nusantara yang beralih ke Islam, seperti Samudera Pasai, Malaka, Demak, Cirebon, Banten, dan Mataram. Kerajaan-kerajaan Islam ini menjadi saingan dan ancaman bagi Majapahit, yang masih mempertahankan agama Hindu-Buddha.

Beberapa perang antara Majapahit dan kerajaan-kerajaan Islam terjadi, seperti perang Bubat, perang Demak, dan perang Pajang.

Perang-perang ini melemahkan pertahanan dan kestabilan Majapahit.

- Serangan dari luar. Selain menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, Majapahit juga menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan asing di luar Nusantara.

Salah satu serangan yang paling berdampak adalah serangan dari Kerajaan Siam (Thailand) pada tahun 1446.

Serangan ini berhasil menghancurkan ibu kota Majapahit, Trowulan, dan membunuh Raja Kertawijaya.

Serangan ini juga menyebabkan banyak daerah kekuasaan Majapahit di Sumatra dan Kalimantan lepas dari pengaruh Majapahit.

Serangan dari Siam ini menandai awal dari akhir kerajaan Majapahit.