Find Us On Social Media :

Kerajaan Islam Terakhir di Sumatera, Antara Langkat dan Aceh Darussalam

By Afif Khoirul M, Jumat, 8 Desember 2023 | 07:20 WIB

Ilustrasi - Peninggalan kerajaan Aceh.

Intisari-online.com - Sumatera adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan kerajaan-kerajaan Islam.

Dua di antaranya adalah Kesultanan Langkat dan Kesultanan Aceh Darussalam, yang merupakan kerajaan Islam terakhir di Sumatera sebelum runtuh akibat penjajahan Belanda pada abad ke-20.

Artikel ini akan mengulas perbandingan antara kedua kerajaan tersebut dari segi asal-usul, perkembangan, kebudayaan, dan hubungan dengan kerajaan lain.

Kesultanan Langkat didirikan pada tahun 1568 oleh Raja Sulaiman, yang merupakan keturunan dari Raja Iskandar Muda dari Aceh Darussalam.

Raja Sulaiman mendapat izin dari Aceh Darussalam untuk memerintah daerah Langkat, yang terletak di pantai timur Sumatera Utara. Kesultanan Langkat kemudian berkembang menjadi kerajaan yang mandiri dan kuat, meskipun tetap menjalin hubungan baik dengan Aceh Darussalam.

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan penerus dari Kerajaan Samudra Pasai, yang merupakan kerajaan Islam pertama di Sumatera.

Kesultanan Aceh Darussalam didirikan pada tahun 1496 oleh Sultan Ali Mughayat Syah, yang merupakan keturunan dari Raja Meurah Johan dari Samudra Pasai.

Kesultanan Aceh Darussalam kemudian menjadi kerajaan Islam terbesar dan terkuat di Sumatera, bahkan di Nusantara, yang mampu menguasai sebagian besar wilayah Sumatera, Malaka, dan sekitarnya.

Perkembangan

Kesultanan Langkat mengalami masa kejayaan pada abad ke-17 dan ke-18, ketika berhasil memperluas wilayahnya hingga mencapai Deli, Serdang, dan Asahan.

Kesultanan Langkat juga memanfaatkan perdagangan rempah-rempah, emas, dan minyak bumi, yang membuatnya kaya dan makmur.

Kesultanan Langkat juga dikenal sebagai kerajaan yang toleran dan terbuka terhadap pengaruh budaya asing, seperti Arab, India, Cina, dan Eropa.