Cinta Berujung Maut, Ki Ageng Mangir Dibunuh Mertua Sendiri Demi Kekuasaan

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Tragisnya kisah cinta dan nasib Ki Ageng Mangir disajikan dalam sebuah seni pertunjukan.

Intisari-online.com- Apa yang menyebabkan Panembahan Senopati membunuh Ki Ageng Mangir, penguasa Mangir yang merupakan menantunya sendiri, dengan cara yang keji dan licik?

Dalam sejarah Kerajaan Mataram, ada dua tokoh yang memiliki peran besar dalam perkembangannya, yaitu Ki Ageng Mangir dan Panembahan Senopati.

Keduanya adalah keturunan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit, yang memiliki hubungan darah yang dekat, namun juga memiliki persaingan yang sengit.

Ki Ageng Mangir adalah penguasa Mangir, sebuah daerah perdikan Majapahit yang berlokasi di selatan Yogyakarta.

Ia dikenal sebagai pahlawan yang menentang penjajahan Mataram yang ingin menguasai wilayahnya.

Namun, ia harus meregang nyawa di tangan mertuanya sendiri, Panembahan Senopati, raja Mataram yang berambisi untuk memperluas wilayahnya dengan segala cara .

Trah Majapahit

Ki Ageng Mangir dan Panembahan Senopati sama-sama mempunyai garis keturunan dari raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V.

Panembahan Senopati beruntung bisa menjadi raja Kerajaan Mataram. Sementara Ki Ageng Mangir mempimpin daerah perdikan, yakni Mangir.

Secara histori, Mangir yang makmur dan subur tidak wajib untuk tunduk danpatih kepada Mataram. Sebab Mangir memiliki hak otonom sendiri sebagai wilayah perdikan.

Sayangnya,Panembahan Senopati adalah raja Mataram yang memiliki mimpi untuk menyatukan seluruh tanah Jawa di bawah kekuasaannya.

Ia menganggap Mangir sebagai gangguan bagi mimpi-mimpinya, karena Mangir merupakan bekas kejayaan Majapahit yang harus dihancurkan.

Selain itu, Panembahan Senopati juga ingin mengambil Tombak Kiai Baru Klinting, pusaka Ki Ageng Mangir. Sebab ia yakin bahwa senjata itu memiliki kekuatan gaib yang hebat.

Siasat Licik

Panembahan Senopati mencoba untuk menundukkan Mangir dengan berbagai cara, baik dengan perang maupun diplomasi.

Namun, Ki Ageng Mangir selalu berhasil menahan dan menggagalkan usaha-usaha tersebut. Ki Ageng Mangir bahkan pernah menyerang Mataram dan nyaris membunuh Panembahan Senopati, jika tidak diselamatkan oleh Ki Juru Mertani, penasehatnya.

Akhirnya, Panembahan Senopati memutuskan untuk menggunakan tipu daya untuk mengalahkan Ki Ageng Mangir.

Ia memanfaatkan putrinya, Retna Pembayun, yang merupakan mata-mata di Mangir, untuk menjebak Ki Ageng Mangir. Retna Pembayun adalah seorang penari tayub yang bernama samaran Lara Kasihan, yang berhasil menarik hati Ki Ageng Mangir. Ia kemudian menikah dengan Ki Ageng Mangir, tanpa diketahui oleh ayahnya.

Panembahan Senopati kemudian mengundang Ki Ageng Mangir ke istana Mataram, dengan alasan untuk mengadakan pernikahan resmi antara putrinya dan Ki Ageng Mangir.

Ki Ageng Mangir yang tidak waspada, menyanggupi undangan tersebut, dan berangkat ke Mataram bersama istrinya.

Namun, sebelum berangkat, ia diminta oleh istrinya untuk tidak membawa senjatanya, karena itu akan menimbulkan kesan tidak hormat kepada mertuanya. Ki Ageng Mangir pun menuruti permintaan istrinya, dan meninggalkan senjatanya di Mangir.

Sesampainya di Mataram, Ki Ageng Mangir disambut dengan baik oleh Panembahan Senopati, yang berpura-pura ramah dan menghormatinya. Ki Ageng Mangir pun dipersilakan untuk duduk di singgasana Watu Gilang, yang merupakan tempat duduk raja Mataram.

Hingga akhirnya tibalah prosesi sungkeng atau menyembah Ki Ageng Mangir kepada Panembahan Senopati sebagai mertua.

Saat Ki Ageng Mangir sedang menyembah, Panembahan Senopati yang tahumenantunya sedang tidak siap, langsung membanting kepala Ki Ageng Mangir kewatu gilanghingga pecah.

Sontak Ki Ageng Mangir pun tewas. Seorang pahlawan muda yang tak terkalahkan akhirnya meninggal secara tragis di tangan mertuanya sendiri.

Retna Pembayun yang merasa bersalah, hanya bisa menangis saat melihat pria yang dicintainya tewas dibunuh ayah kandungnya sendiri.

Baca Juga: Darah Penguasa Majapahit Mengalir di Tubuhnya, Inilah Ki Ageng Mangir Penguasa Perdikan yang Menantang Mataram Islam

Artikel Terkait