Find Us On Social Media :

Gara-gara Perang Solferino, Begini Latar Belakang Sejarah Palang Merah Internasional, Di Indonesia Kapan?

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 25 November 2023 | 18:33 WIB

Sejarah Palang Merah Internasional tak lepas dari Perang Solferino antara Perancis-Italia dan Austria. Ribuan nyawa jadi korban perang tersebut.

Intisari-Online.com - Selalu ada hikmah di balik peperangan yang berdarah-darah, pun begitu dengan Palang Merah Internasional.

Memang apa latar belakang dan sejarah Palang Merah Internasional?

Dikutip dari Kompas.com, Palang Merah Internasional merupakan gerakan kemanusiaan yang berdiri pada 24 Juni 1859.

Awalnya, gerakan ini hanya berada dalam lingkup lokal, di Swiss saja.

Sosok paling berperan dalam berdirinya Palang Merah Internasional adalah Henry Dunant.

Tak disangka, organisasi kemanusiaan ini meluas hingga ke beberapa negara, salah satunya Indonesia.

Saat ini, setidaknya Palang Merah Internasional sudah mempunyai 97 juta relawan yang tersebar di seluruh dunia.

Latar belakang berdirinya Palang Merah Internasional adalah peristiwa Perang Solferino.

Ini adalah perang antara gabungan Perancis-Italia melawan pasukan Austria pada 24 Juni 1859.

Tentara Austria yang dipimpin oleh Kaisar Franz Joseph I mulai menyerang dengan menduduki tempat-tempat penting di Italia Utara, seperti Pozzolengo, Solferino, Cavriana, dan Guidizzolo.

Saat itu tentara Austria membawa sekitar 130.000 pasukan untuk bertempur melawan pasukan Perancis-Italia.

Pukul 06.00 pagi, aksi baku tembak mulai terjadi di antara keduanya.

Pertempuran berlangsung selama sembilan jam, yang menewaskan banyak sekali korban jiwa.

Perang Solferino menewaskan sekitar 3.000 tentara Austria, 10.807 cedera, dan 8.638 lainnya hilang atau ditawan.

Sementara itu di pihak Perancis-Italia, sebanyak 2.492 terbunuh, 12.512 cedera, dan 2.922 hilang atau ditangkap.

Sewaktu pertempuran berlangsung, ada seorang pemuda berkewarganegaraan Swiss, yaitu Henry Dunant, sedang melakukan perjalanan untuk bertemu Kaisar Perancis, Napoleon III.

Di dalam perjalanannya inilah Henry Dunant melihat secara langsung banyaknya korban yang berjatuhan akibat Perang Solferino.

Dunant yang memiliki jiwa sosial tinggi pun mulai mengumpulkan warga dari sekitar desa untuk melakukan upaya penyelamatan kepada para korban.

Tindakan yang dilakukan oleh Henry Dunant inilah yang menjadi cikal bakal pembentukan organisasi kemanusiaan Palang Merah Internasional.

Itulah kenapa dia disebut sebagai Bapak Palang Merah Dunia

Beberapa waktu kemudian, Dunant kembali ke Swiss dan menceritakan pengalamannya di Solferino ke dalam sebuah buku bertajuk “Kenangan dari Solferino”, yang kemudian menggemparkan seluruh wilayah di Eropa.

Melalui buku tersebut, Henry Dunant menyampaikan dua gagasannya, yaitu:

- Membentuk organisasi kemanusiaan internasional

- Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan pertempuran

Pada 1863, ada empat orang di Kota Jenewa yang terpanggil dan ikut bergabung bersama Dunant mengembangkan kedua gagasannya tersebut.

Mereka kemudian secara bersama-sama membentuk Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera atau Komite Internasional Palang merah (ICRC).

Selanjutnya, pada 1864, atas perintah pemerintah federal Swiss diselenggarakan Konferensi Internasional yang dihadiri oleh beberapa negara guna menyetujui adanya konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang.

Konvensi tersebut lalu disempurnakan dan dikembangkan yang kemudian disebut sebagai Konvensi Jenewa I, II, III, dan IV pada 1949 atau dikenal sebagai Konvensi Palang Merah.

Terbentuknya Palang Merah Internasional ini membuat negara-negara lain sadar akan pentingnya membentuk palang merah di negara masing-masing, salah satunya Indonesia.

Indonesia membentuk Palang Merah Indonesia (PMI) yang berdiri pada 17 September 1945.

Itulah latar belakang dan sejarah Palang Merah Internasional, semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.