Find Us On Social Media :

Mengungkap Pengaruh Kejayaan Kerajaan Pajajaran terhadap Budaya Sunda

By Afif Khoirul M, Kamis, 23 November 2023 | 07:15 WIB

Prasasti Batutulis menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Pajajaran. Kerajaan ini hancur setelah mendapat serangan dari Kesultanan Demak.

Intisari-online.com - Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Pakuan (Bogor sekarang).

Wilayahnya meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Kerajaan ini berdiri pada tahun 923 M dan runtuh pada tahun 1597 M setelah diserang oleh Kesultanan Banten.

Pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (1482-1521 M), kerajaan ini berhasil mencapai puncak keemasannya.

Kerajaan Pajajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Sunda, yaitu budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda.

Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.

Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (soméah, seperti dalam falsafah soméah hadé ka sémah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua.

Pengaruh kejayaan Kerajaan Pajajaran terhadap budaya Sunda dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:

- Aspek etos dan watak. Kerajaan Pajajaran mengajarkan etos dan watak yang ideal bagi masyarakat Sunda, yaitu cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas).

Etos dan watak ini menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Sunda untuk mencapai keutamaan hidup dan keselarasan dengan alam.

- Aspek nilai budaya. Kerajaan Pajajaran menanamkan nilai-nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Sunda, seperti silih asih (saling mengasihi), silih asah (saling menyempurnakan), silih asuh (saling melindungi), kesopanan, rendah hati, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih kecil.

Baca Juga: Dari Pakuan ke Banten, Sejarah Perang dan Penaklukan Kerajaan Pajajaran