Penulis
Intisari-online.com -Korea Utara adalah salah satu negara yang paling vokal dalam mendukung Palestina dan menentang Israel.
Hubungan antara Korea Utara dan Israel sangat buruk sejak awal, karena adanya perbedaan ideologi, politik, dan kepentingan strategis.
Korea Utara menganggap Israel sebagai sekutu Amerika Serikat yang mencoba mengintervensi urusan Timur Tengah dan mengancam perdamaian dunia.
Korea Utara juga menuduh Israel melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina dan melanggar hukum internasional.
Korea Utara memiliki sejarah panjang dalam mendukung Palestina dan membantu Hamas dalam perlawanan terhadap Israel.
Korea Utara mulai menjalin hubungan dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1966, dan menjadi negara pertama yang mengakui PLO sebagai wakil resmi rakyat Palestina pada tahun 1974.
Korea Utara juga memberikan bantuan militer, politik, dan ekonomi kepada PLO, termasuk pelatihan, senjata, dan dana.
Korea Utara bahkan mengizinkan PLO untuk membuka kantor perwakilan di Pyongyang, dan mengirim utusan ke konferensi-konferensi internasional yang membahas isu Palestina.
Korea Utara juga mendukung Hamas, kelompok militan Islamis yang menguasai Jalur Gaza dan bertikai dengan Israel.
Korea Utara dianggap sebagai salah satu sumber utama senjata dan teknologi militer bagi Hamas, termasuk rudal, roket, ranjau, dan sistem komunikasi.
Korea Utara juga memberikan pelatihan militer dan intelijen kepada anggota-anggota Hamas, baik di Korea Utara maupun di negara-negara lain seperti Iran dan Suriah.
Korea Utara juga menyatakan solidaritasnya dengan Hamas dalam pernyataan-pernyataan resminya, dan mengutuk agresi Israel terhadap Gaza.
Alasan Korea Utara mendukung Palestina dan membantu Hamas dalam perlawanan terhadap Israel adalah karena adanya kesamaan visi dan misi dalam melawan imperialisme dan sionisme.
Korea Utara menganggap Palestina dan Hamas sebagai pejuang kemerdekaan dan keadilan yang berjuang melawan penjajahan dan penindasan Israel.
Korea Utara juga berharap dapat memperkuat posisinya di Timur Tengah dan meningkatkan pengaruhnya di dunia Islam dengan mendukung Palestina dan Hamas.
Korea Utara juga ingin menunjukkan kemampuan dan keberanian militernya dengan menantang Israel, yang dianggap sebagai negara nuklir yang paling kuat di kawasan.