* Mobilitas sosial vertikal
Bentuk mobilitas sosial ini terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah
Bentuk mobilitas ini menunjukkan adanya perubahan kedudukan sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah.
Contohnya seorang direktur perusahaan yang terlibat kasus korupsi, lalu ditangkap. Contoh lainnya seorang pemain sepak bola bintang yang menjadi cadangan.
2) Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas
Bentuk mobilitas ini menunjukkan adanya perubahan kedudukan sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi.
Contoh yang cocok tentang social climbing, yaitu seorang pedagang kaki lima menjadi pengusaha sukses, seorang mahasiswa menjadi dosen, dan sebagainya.
* Mobilitas sosial horizontal
Bentuk mobilitas sosial ini terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial, tetapi masih dalam posisi yang sederajat.
Contohnya perpindahan tempat tinggal, adanya program pertukaran budaya, perpindahan tempat kerja tanpa mengubah jabatan, dan lain-lain.
* Mobilitas antargenerasi