Penulis
Intisari-online.com - Kerajaan Pagaruyung adalah salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Sumatera Barat, yang memiliki sejarah, budaya, dan tradisi yang kaya dan menarik.
Kerajaan ini didirikan oleh Adityawarman pada abad ke-14, yang merupakan keturunan dari raja-raja Jawa dan Minangkabau.
Kerajaan ini awalnya menganut agama Hindu-Buddha, namun kemudian beralih ke Islam pada abad ke-17.
Kerajaan ini juga pernah menjadi bagian dari Malayapura, sebuah kerajaan besar yang menguasai wilayah Sumatera dan sekitarnya.
Salah satu ciri khas dari Kerajaan Pagaruyung adalah sistem matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangkabau.
Sistem ini berarti bahwa garis keturunan, warisan, dan hak-hak lainnya diturunkan melalui jalur ibu, bukan ayah.
Hal ini berbeda dengan sistem patrilineal yang umum ditemukan di kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.
Sistem matrilineal ini juga mempengaruhi struktur sosial, politik, dan ekonomi masyarakat Minangkabau.
Dalam sistem matrilineal, perempuan memiliki peran penting dan berpengaruh dalam keluarga dan masyarakat.
Perempuan bertanggung jawab untuk mengurus rumah tangga, mengelola harta benda, dan mendidik anak-anak.
Perempuan juga memiliki hak untuk memilih suami dan bercerai jika tidak cocok.
Baca Juga: Ini Dia Fakta-Fakta Seputar Riwayat Pendidikan Gibran Rakabuming
Perempuan juga dapat menjadi pemimpin adat, ulama, pedagang, atau pekerja profesional lainnya.
Sementara itu, laki-laki memiliki peran sebagai pelindung, penasehat, dan pelaksana hukum adat.
Laki-laki juga dikenal sebagai kaum merantau, yaitu mereka yang meninggalkan kampung halaman untuk mencari pengalaman, ilmu, dan kekayaan di tempat lain.
Kaum merantau ini diharapkan dapat membawa kemajuan dan kemuliaan bagi tanah kelahirannya.
Selain sistem matrilineal, Kerajaan Pagaruyung juga memiliki keunikan dalam hal arsitektur, seni, dan sastra.
Salah satu contoh adalah Istana Pagaruyung, yang merupakan simbol kejayaan dan kebudayaan kerajaan ini.
Istana ini dibangun dengan gaya Minangkabau yang khas, yaitu menggunakan atap berbentuk gonjong atau tanduk kerbau.
Kemudain Istana ini juga dihiasi dengan ukiran kayu, kaca patri, dan emas yang indah.
Seni dan sastra Kerajaan Pagaruyung juga berkembang dengan pesat.
Beberapa contoh adalah tari piring, tari indang, tari pasambahan, randai, saluang, rabab, kaba, puisi-puisi Minangkabau, dan lain-lain.
Seni dan sastra ini menggambarkan nilai-nilai adat, agama, moral, estetika, dan patriotisme masyarakat Minangkabau.
Kerajaan Pagaruyung adalah salah satu warisan sejarah dan budaya yang patut dibanggakan oleh bangsa Indonesia.
Kerajaan ini menunjukkan keragaman dan keunikan dalam tradisi Minangkabau yang masih lestari hingga kini.
Kerajaan ini juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan warisan leluhur yang berharga ini.