Find Us On Social Media :

Mengenang 19 Oktober 1999, Hari Bersejarah Bagi Timor Timur dan Indonesia

By Afif Khoirul M, Kamis, 19 Oktober 2023 | 18:15 WIB

Ilustrasi - Kemerdekaan Timor Leste.

Intisari-online.com - Pada tanggal 19 Oktober 1999, Indonesia mengakui hasil referendum yang menentukan nasib Timor Timur, salah satu provinsi terjauh di Indonesia.

Dengan demikian, Timor Timur resmi melepaskan diri dari Indonesia dan menjadi negara merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.

Keputusan ini diambil melalui Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang dihadiri oleh Presiden BJ Habibie, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan para pemimpin partai politik.

Referendum Timor Timur merupakan hasil dari kesepakatan antara Indonesia dan Portugal yang ditengahi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Mei 1999.

Dalam kesepakatan tersebut, rakyat Timor Timur diberi hak untuk memilih antara tetap menjadi bagian dari Indonesia dengan status otonomi khusus atau merdeka sepenuhnya.

Referendum tersebut dilaksanakan pada 30 Agustus 1999 dengan tingkat partisipasi mencapai 98,6 persen.

Hasil referendum menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Timor Timur, yaitu sekitar 78,5 persen, memilih untuk merdeka.

Namun, hasil ini tidak diterima dengan baik oleh sebagian kelompok pro-Indonesia yang melakukan aksi kekerasan dan pembakaran di berbagai tempat.

Akibatnya, ribuan orang tewas, terluka, atau mengungsi ke wilayah perbatasan dengan Indonesia.

PBB kemudian mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban di Timor Timur.

Proses transisi menuju kemerdekaan penuh berlangsung selama dua setengah tahun di bawah pengawasan PBB.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun Pembunuhan Subang Mulai Terungkap, Yosep Disebut Sebagai Dalang Kasus Itu