Namun, pada 1958, kantor sekretariatnya dipindah ke Ottawa, Kanada, lalu dipindah lagi ke Geneva, Swiss, pada 1968.
Biro Kepramukaan sedunia mempunyai enam kantor kawasan, sebagai berikut.
Kawasan Afrika, berkantor di Nairobi, Kenya
Kawasan Arab, berkantor di Kairo, Mesir
Kawasan Asia Pasifik, berkantor di Manila, Filipina
Kawan Eurasia, berkantor Kiev, Ukraina
Kawasan Eropa, berkantor di Jenewa, Swiss
Kawasan Inter-Amerika, berkantor di Panama
Pramuka di Indonesia
Di Indonesia, Pramuka diawali dengan munculnya kepanduan milik Belanda yang bernama Nederlandesche Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912.
NPO ini kemudian berubah namanya menjadi Netherland Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu Hindia Belanda pada 1916.
Di tahun yang sama, Mangkunegaran VII membentuk organisasi kepanduan pertama di Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Lahirnya JPO memicu pergerakan nasional untuk membuat organisasi kepanduan lainnya, hingga akhirnya dilarang oleh Belanda.
Kendati demikian, tokoh-tokoh pejuang Indonesia masih menemukan jalan dan membuat kepanduan semakin berkembang.
Pada akhirnya, dibentuk sebuah forum bagi seluruh kepanduan, yaitu Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada 1938.
Kemudian pada 14 Agustus 1961, Panji Gerakan Pramuka ditetapkan oleh Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak itu, 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai Hari Lahir Gerakan Pramuka, yang merupakan simbol persatuan kepanduan Indonesia.