Intisari-online.com - Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp600.000 merupakan salah satu program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk meringankan beban masyarakat.
BLT ini diberikan kepada 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).
BLT ini diberikan selama empat bulan, yaitu September, Oktober, November, dan Desember 2023.
Penyaluran BLT dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama sebesar Rp300.000 untuk dua bulan (September-Oktober) dan tahap kedua sebesar Rp300.000 untuk dua bulan (November-Desember).
Untuk tahap pertama, penyaluran BLT dilakukan melalui Bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI, dan BTN) dengan menggunakan rekening pribadi atau rekening bersama.
Namun, bagi KPM yang tidak memiliki rekening Bank Himbara atau tidak mengambil dana BLT di Bank Himbara dalam waktu 14 hari sejak pencairan, maka penyaluran BLT dialihkan ke Kantor Pos.
Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini, penyaluran BLT melalui Kantor Pos dimulai pada 4 Oktober 2023.
Risma mengatakan bahwa penyaluran BLT melalui Kantor Pos dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kemensos dan PT Pos Indonesia.
"Penyaluran BLT melalui Kantor Pos ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kemensos dan PT Pos Indonesia. Jadi, saya minta masyarakat untuk tidak berbondong-bondong ke Kantor Pos karena akan menimbulkan kerumunan dan berpotensi menularkan Covid-19," ujar Risma dalam keterangan resminya¹.
Risma juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan saat mengambil dana BLT di Kantor Pos, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Selain itu, Risma juga meminta masyarakat untuk membawa persyaratan yang dibutuhkan, seperti KTP asli dan fotokopi, Kartu Keluarga asli dan fotokopi, serta surat keterangan dari RT/RW atau desa/kelurahan.