Find Us On Social Media :

Menguak Bukti Kekejaman PKI Di balik Peristiwa Penemuan Jenazah di Lubang Buaya Pada 3 Oktober 1965

By Afif Khoirul M, Selasa, 3 Oktober 2023 | 18:00 WIB

Diorama Peristiwa G/30S PKI Lubang Buaya yang dipajang di Museum Monas, Jakarta Pusat. Artikel ini menjelaskan tentang sejarah sebagai peristiwa. Anda juga akan menemukan 3 contoh sejarah sebagai peristiwa.

Intisari-online.com - Sumur Lubang Buaya adalah salah satu lokasi bersejarah yang terkait dengan peristiwa G30S PKI, gerakan kudeta yang dilakukan oleh sekelompok anggota militer pada tanggal 30 September 1965.

Dalam peristiwa tersebut, tujuh jenderal dan seorang perwira tinggi Angkatan Darat Indonesia diculik dan dibunuh oleh kelompok G30S PKI.

Jenazah mereka kemudian dibuang ke sumur lubang buaya, sebuah sumur tua yang terletak di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur.

Sumur lubang buaya sendiri merupakan sumur peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1910.

Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 12 meter dan diameter sekitar 4 meter.

Nama sumur ini berasal dari legenda yang menyebutkan bahwa di dalam sumur ini terdapat seekor buaya yang sering memakan manusia.

Penemuan tujuh jenazah di sumur lubang buaya menjadi salah satu bukti kekejaman G30S PKI yang ingin menggulingkan Presiden Soekarno dan mengubah sistem pemerintahan Indonesia menjadi komunis.

Tujuh jenderal yang menjadi korban pembunuhan tersebut adalah:

- Jenderal Ahmad Yani, Panglima Angkatan Darat

- Jenderal Suprapto, Kepala Staf Angkatan Darat

- Jenderal M.T. Haryono, Kepala Staf Umum Angkatan Darat

Baca Juga: Sosok Ini Buka-bukaan Apa Yang Terjadi Dengan Ahmad Yani Sebelum Peristiwa G30S