Find Us On Social Media :

Soekarno dan Supersemar, Apa yang Sebenarnya Terjadi pada 11 Maret 1966?

By Afif Khoirul M, Kamis, 21 September 2023 | 17:15 WIB

Mengungkap peristiwa Supersemar dan kontreversi di baliknya.

Intisari-online.com - Supersemar adalah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret, sebuah surat yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.

Surat ini memberikan mandat kepada Letnan Jenderal Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib), untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan dan kestabilan pemerintahan yang hebat pada masa pembersihan setelah terjadinya Gerakan 30 September 1965.

Namun, surat ini juga menjadi kontroversi karena naskah aslinya tidak pernah ditemukan dan diduga telah dimanipulasi oleh Soeharto untuk menggulingkan Soekarno dari jabatannya.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada 11 Maret 1966?

Bagaimana proses penandatanganan dan isi dari Supersemar? Dan apa dampaknya bagi sejarah Indonesia?

Latar Belakang Supersemar

Latar belakang lahirnya Supersemar tidak lepas dari kondisi politik dan sosial Indonesia pada tahun 1965-1966.

Pada saat itu, Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, inflasi, kelaparan, dan kemiskinan.

Selain itu, Indonesia juga sedang berkonfrontasi dengan Malaysia dan terlibat dalam gerakan Non-Blok.

Di tengah situasi tersebut, terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G30S) pada tanggal 1 Oktober 1965.

Peristiwa ini merupakan upaya kudeta yang dilakukan oleh sekelompok perwira Angkatan Darat yang diduga berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mereka menculik dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat dan satu perwira menengah.