Penulis
Seseorang menyebut dirinya Egoo bercerita pengalamannya melamar jadi dept collector (DC) pinjaman online (pinjol) di Depok.
Intisari-Online.com -Teror dept collector pinjaman online (pinjol) masih menjadi isu panas hingga sekarang.
Yang paling baru, muncul sebuah postingan tentang seorang yang melakukan bunuh diri diduga akibat diteror DC pinjol.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) disebut sudah memberikan respon terkait kasus tersebut.
Tak lama kemudian, kepada Tribunnews.com, seseorang yang menyebut dirinya Egoo bercerita tentang pengalamannya melamar sebagai DC pinjol.
Egoo juga memposting pengalamannya tersebut di media sosial X.
Egoo bercerita bahwa dirinya pernah dipanggil oleh sebuah perusahaan penagih utang atau DC pinjaman online.
Ketika itu ia diminta datang oleh pihak perusahaan ke sebuah ruko kawasan Depok, Jawa Barat.
Ruko yang lokasinya di pusat kota Depok tersebut kata dia merupakan pusat dari kantor penagih utang.
Banyak ruko di lokasi tersebut disewa menjadi lokasi para DC pinjol bekerja.
"Kantornya ada di Depok satu komplek ruko itu banyak kantor Debt Collector lokasinya seberang Ria Busana Depok," kata dia, Kamis (21/9).
Egoo pun sempat menggambarkan situasi kantor DC pinjol di ruko tersebut.
Ketika masuk ke dalam kata dia suara orang berteriak, mencaci maki sangat terdengar.
Para DC tersebut menelepon dan menagih dengan cara mencaci maki.
Berbagai kata dan umpatan kasar sangat terdengar saat Egoo berasa di dalam ruko tersebut.
"Dibawa masuk ke dalam kantor yang isinya DC semua, sembari menunggu giliran interview di situ gue banyak banget dengar caci makian dan ancaman oleh para DC," ceritanya.
"Di situ gue mikir kaya ini mah enggak ada bedanya ama DC lapangan, malah kayaknya galakan yang online gini."
Mayoritas DC pinjol yang bekerja di situ, katanya, adalah mereka yang baru saja lulus sekolah atau fresh graduated.
Sejauh dia memantau di dalam ruko tersebut DC yang bekerja usianya masih sangat muda.
"Kebanyakan bocil baru lulus sekolah," kata dia.
Bagi mereka yang baru saja diterima di kantor tersebut lanjut Egoo diajari oleh seniornya atau yang sudah lama bekerja untuk menagih tunggakan pinjol.
Mereka diajari bagaimana menjadi galak, bagaimana mencaci maki dan memberikan ancaman.
"Mereka nyari bocah-bocah baru lulus dan sudah pasti keterima kalau melamar di situ, karena pasti ada saja yang cabut setelah enggak lama keterima di situ," lanjutnya.
"Walau ada pinjol di bawah AFPI dan OJK enggak bikin mereka takut kalau nagih pakai caci makian dan ancaman demi bisa target tiap bulan. Kalau mereka kurang galak pasti diajarin."
Mengenai gaji atau upah terkecil yang diterima para DC pinjol tersebut adalah Rp800 ribu.
Namun Egoo tidak menyebut berapa gaji atau upah terbesar yang diterima para DC pinjol tersebut.
Kata dia ada sistem pembagiannya berdasarkan target pelunasan nasabah pinjol.
"Seinget gue paling kecil gaji itu 800 ribu karena dari target pelunasan nasabah cuma tercapai sekitar 10 hingga 15 persen untuk nominal target gue enggak dikasi tahu karena baru proses interview," ujarnya.
Meski sudah melalui proses interview dan mengetahui semua proses kerja di sebuah perusahaan DC pinjol, Egoo akhirnya memutuskan untuk tidak bekerja di tempat tersebut.
Ia mengaku dilarang oleh keluarga untuk bekerja sebagai DC pinjol.
"Enggak jadi kerja disitu. Gue mikir lagi ini kerjaan apaan begini banget. Keluarga juga melarang, "kata dia.