Penulis
Intisari-online.com - Pada hari Selasa, 19 September 2023, pukul 14.21 WIB, terjadi gempa bumi di wilayah Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 4,7 pada skala Richter dan kedalaman 10 km.
Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, tetapi cukup dirasakan oleh masyarakat di sekitar lokasi gempa.
Gempa ini merupakan salah satu bukti dari aktivitas tektonik yang kompleks di wilayah Laut Maluku.
Wilayah ini merupakan tempat pertemuan antara dua lempeng dunia, yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, serta beberapa lempeng mikro lainnya seperti Lempeng Mikro Filipina, Lempeng Halmahera, dan Lempeng Sangihe.
Lempeng mikro adalah lempeng yang berukuran lebih kecil dari lempeng dunia dan bergerak secara mandiri.
Lempeng Mikro Filipina bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun dan menumbuk Lempeng Eurasia di sebelah utara Sulawesi.
Lempeng Halmahera bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan sekitar 4 cm per tahun dan menumbuk Lempeng Eurasia di sebelah timur Sulawesi.
Lempeng Sangihe bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun dan menumbuk Lempeng Eurasia di sebelah selatan Sulawesi.
Ketiga lempeng mikro ini saling bersinggungan dan menimbulkan zona subduksi atau penunjaman lempeng di wilayah Laut Maluku.
Zona subduksi adalah daerah di mana satu lempeng menyelam ke bawah lempeng lainnya dan masuk ke dalam mantel bumi.
Zona subduksi merupakan sumber utama dari gempa bumi dangkal hingga menengah yang terjadi di wilayah tersebut.
Gempa bumi yang terjadi di Halmahera Utara pada tanggal 19 September 2023 diduga akibat dari tumbukan antara Lempeng Mikro Filipina dan Lempeng Halmahera di zona subduksi Halmahera Utara.
Gempa bumi yang terjadi di wilayah Laut Maluku dapat berdampak pada kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan trauma psikologis bagi masyarakat yang mengalaminya.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi gempa bumi dengan cara-cara berikut:
- Mengetahui lokasi-lokasi aman dan jalur evakuasi terdekat dari tempat tinggal atau tempat kerja.
- Menyiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, pakaian, makanan, air minum, senter, radio, dan dokumen penting.
- Mengikuti arahan dari pihak berwenang seperti BMKG, BPBD, atau SAR jika terjadi gempa bumi atau tsunami.
- Menghindari bangunan-bangunan yang rapuh atau retak-retak akibat gempa bumi.
- Menghindari daerah-daerah yang rawan longsor, banjir, atau likuifaksi akibat gempa bumi.
- Menghindari daerah-daerah yang dekat dengan pantai atau sungai jika terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami.
- Menjauhkan diri dari kabel-kabel listrik yang putus atau bocor akibat gempa bumi.
- Menjaga kesehatan fisik dan mental dengan cara beristirahat cukup, makan bergizi, minum air bersih, dan berbagi pengalaman dengan orang-orang terdekat.
Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.
Namun, dengan pengetahuan dan kesiapsiagaan yang baik, kita dapat mengurangi risiko dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang gempa bumi di wilayah Laut Maluku. Terima kasih telah membaca.