Pengelolaan produksi film Pengkhiatan G 30 S PKI dilaksanakan oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN).
Rezim Orde Baru mengklaim bahwa film Pengkhianatan G 30 S PKI pernah menjadi film dengan biaya termahal di zamannya.
Hitungan rezim Orde Baru menunjukkan bahwa ongkos produksi film Pengkhianatan G 30 S PKI menyentuh angka Rp 800 juta.
Rambo
Sebagai pembanding ikhwal ongkos produksi film Pengkhianatan G 30 S PKI adalah film dengan tokoh Rambo di masa 1980-an.
Film bertajuk First Blood itu ongkosnya mencapai 69 juta dollar AS.
Jika dibandingkan dengan kurs saat ini, biaya produksi First Blood ada di angka Rp 1 triliun.
Keliru
Sempat menjadi tontonan wajib nasional pada setiap 30 September di stasiun televisi milik negara, TVRI, film Pengkhianatan G 30 S PKI akhirnya turun layar.
Peraturan mengenai film Pengkhianatan G 30 S PKI dihapuskan sejak 1998.
Gegara peraturan itu, film Pengkhianatan G 30 S PKI tak lagi menjadi tontonan wajib.
1998 adalah momentum bagi film Pengkhianatan G 30 S PKI bersamaan dengan rontoknya rezim Orde Baru.
Belakangan ketahuan bahwa Nugroho Notosusanto menulis kekeliruan sejarah di film Pengkhianatan G 30 S PKI.