Find Us On Social Media :

Berawal dari Pahlawan Kemerdekaan, Sosok Asal Solo Ini Justru Berakhir Jadi Pemberontak Negara

By Afif Khoirul M, Kamis, 31 Agustus 2023 | 14:15 WIB

Penjatuhan vonis Kolonel Sukanda Bratamanggala.

Keterlibatan dalam pemberontakan

Pada tahun 1958, Kolonel Bratamanggala ditunjuk sebagai komandan pasukan Teratai, sebuah unit khusus yang bertugas untuk menghadapi pemberontakan PRRI dan DI/TII yang terjadi di Sumatera dan Sulawesi.

Pasukan Teratai merupakan pasukan elit yang terdiri dari anggota-anggota TNI yang memiliki kemampuan khusus, seperti terjun payung, sabotase, dan intelijen.

Namun, dalam menjalankan tugasnya, Kolonel Bratamanggala mengalami konflik dengan pihak-pihak tertentu di pemerintah pusat.

Ia merasa bahwa pemberontakan PRRI dan DI/TII tidak bisa diselesaikan dengan cara militer semata, tetapi harus melibatkan dialog politik dan rekonsiliasi nasional.

Ia juga merasa bahwa pemberontak-pemberontak tersebut adalah saudara-saudaranya yang juga berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melakukan kontak rahasia dengan para pemimpin pemberontakan, seperti Kolonel Ahmad Hussein (PRRI) dan Kahar Muzakkar (DI/TII).

Ia berusaha untuk membujuk mereka agar mau menghentikan perlawanan dan kembali ke pangkuan NKRI.

Ia juga menawarkan bantuan logistik dan senjata kepada mereka.

Tindakan Kolonel Bratamanggala ini tentu saja menimbulkan kecurigaan dan kemarahan dari pihak-pihak yang tidak setuju dengan pendekatannya.

Ia dituduh sebagai pengkhianat yang membantu musuh negara.

Baca Juga: Sangarnya Militer Indonesia di Bawah Pimpinan Sosok Ini Berhasil Rebut Papua dari Tangan Belanda