Find Us On Social Media :

Kerajaan Bedahulu Runtuhnya Kerajaan Bali Kuno oleh Gajah Mada

By Afif Khoirul M, Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:25 WIB

Sejarah kerajaan Bedahulu di Bali.

Intisari-online.com - Kerajaan Bedahulu adalah salah satu kerajaan tertua di Bali yang berdiri sejak abad ke-8 Masehi.

Kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan yang beragama Buddha, namun kemudian beralih ke Hindu.

Kerajaan Bedahulu juga memiliki hubungan erat dengan kerajaan Singasari dan Majapahit di Jawa.

Kerajaan Bedahulu mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Sri Udayana Warmadewa, yang menikahi putri dari raja Singasari, Kertanegara.

Raja Udayana berhasil mempersatukan seluruh Bali di bawah kekuasaannya dan membangun berbagai candi dan pura, seperti Pura Besakih, Pura Gunung Kawi, dan Pura Tirta Empul.

Namun, kejayaan Kerajaan Bedahulu tidak bertahan lama.

Pada tahun 1343 Masehi, kerajaan ini diserang oleh pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada, panglima perang yang terkenal dengan sumpahnya untuk menaklukkan seluruh Nusantara.

Gajah Mada menyerbu Bali dengan armada laut yang besar dan mengalahkan raja Bedahulu, Dalem Bedaulu.

Dalam pertempuran tersebut, raja Dalem Bedaulu gugur bersama dengan banyak prajuritnya.

Menurut legenda, jenazah raja Dalem Bedaulu tidak pernah ditemukan dan diyakini menjadi bulan Pejeng, sebuah kentongan perunggu raksasa yang terletak di desa Pejeng, Gianyar.

Bulan Pejeng dianggap sebagai peninggalan kerajaan Bedahulu yang paling berharga dan sakral.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit Berdiri Pada Tahun Berapa? Coba Cek Catatan China

Setelah runtuhnya kerajaan Bedahulu, Bali terpecah menjadi sembilan kerajaan kecil yang tunduk pada Majapahit.

Kerajaan-kerajaan ini adalah Badung, Mengwi, Tabanan, Buleleng, Karangasem, Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Jembrana.

Kerajaan-kerajaan ini kemudian berperang satu sama lain untuk memperebutkan kekuasaan dan wilayah.

Kerajaan Bedahulu adalah salah satu kerajaan yang memiliki peranan penting dalam sejarah Bali.

Kerajaan ini menjadi saksi dari perubahan agama, budaya, dan politik di pulau dewata.

Kerajaan ini juga menjadi korban dari ambisi Gajah Mada untuk mewujudkan sumpahnya.

Meskipun kerajaannya telah runtuh, namun peninggalannya masih bisa kita lihat hingga saat ini.