Kisah Meurah Silu, Pendiri Kerajaan Islam Pertama di Indonesia

Afif Khoirul M

Penulis

Meurah Silu adalah nama yang diberikan oleh para sejarawan kepada pendiri kerajaan Samudera Pasai.

Intisari-online.com - Kerajaan Samudera Pasai adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia.

Konon berdiri pada abad ke-13 di wilayah pesisir Sumatera Utara.

Kerajaan ini memiliki hubungan dagang dan diplomatik dengan berbagai negara di Asia dan Afrika, serta menjadi pusat penyebaran Islam di Nusantara.

Namun, siapa sebenarnya pendiri kerajaan ini?

Bagaimana ia bisa membangun kerajaan yang begitu berpengaruh?

Meurah Silu adalah nama yang diberikan oleh para sejarawan kepada pendiri kerajaan Samudera Pasai.

Nama aslinya tidak diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa versi yang berbeda.

Menurut sumber Arab, ia bernama Malik al-Salih atau Malik al-Zahir.

Menurut sumber Cina, ia bernama Zahiruddin atau Zainuddin.

Menurut sumber Melayu, ia bernama Merah Silu atau Merah Sakti.

Meurah Silu berasal dari keluarga bangsawan yang menguasai daerah Pasai.

Baca Juga: Walau Dipertanyakan Kebenarannya, Serat Pararaton Tetap Dianggap Sebagai Sumber Kerajaan Singasari Terpenting

Ia adalah seorang penganut Hindu yang kemudian masuk Islam setelah bertemu dengan pedagang dan ulama dari Timur Tengah dan India yang datang ke wilayahnya.

Kemudian belajar tentang ajaran Islam dari mereka dan juga mengirim utusan ke Mekkah untuk mempelajari lebih lanjut.

Pada tahun 1267, Meurah Silu memproklamirkan dirinya sebagai raja Samudera Pasai dengan gelar Sultan Malik al-Salih.

Ia membangun ibu kota kerajaannya di Samudera (sekarang Lhokseumawe) dan menjadikannya sebagai pelabuhan perdagangan yang ramai.

Beliau juga memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Aceh, Deli, Langkat, dan sebagian Sumatera Barat.

Meurah Silu tidak hanya menjadi raja yang bijaksana dan adil, tetapi juga menjadi pemimpin yang religius dan toleran.

Kemudian menerapkan syariat Islam di kerajaannya, tetapi juga menghormati kepercayaan dan budaya masyarakat lokal.

Ia juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain, baik yang beragama Islam maupun non-Islam.

Bahkan ia dikunjungi oleh Marco Polo, penjelajah terkenal dari Italia, pada tahun 1292.

Meurah Silu meninggal pada tahun 1297 dan dimakamkan di Samudera.

Makamnya masih bisa dilihat hingga saat ini dan menjadi salah satu situs sejarah yang penting.

Baca Juga: Silsilah Kerajaan Singasari, Berawal dari Perebutan Ken Dedes

Ia digantikan oleh putranya, Sultan Ahmad Malik al-Zahir, yang melanjutkan kejayaan kerajaan Samudera Pasai.

Meurah Silu adalah sosok yang patut dihormati dan diteladani sebagai pendiri kerajaan Islam pertama di Indonesia.

Ia berhasil membawa perubahan besar bagi masyarakatnya dengan memperkenalkan Islam sebagai agama dan cara hidup.

Juga berhasil membawa kemakmuran dan kemajuan bagi kerajaannya dengan menjadikan Samudera Pasai sebagai salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan di Asia.

Artikel Terkait