Menguak Misteri Kerajaan Medang, Leluhur dari Singasari dan Majapahit

Afif Khoirul M

Penulis

Misteri kerajaan Medang yang disebut awal Majapahit dan Singasari.

Intisari-online.com - Kerajaan Medang, atau juga dikenal sebagai Kerajaan Mataram Kuno, adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pernah berdiri di Jawa pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara, karena menjadi leluhur dari kerajaan-kerajaan besar lainnya, seperti Singasari dan Majapahit.

Namun, ada banyak misteri yang menyelimuti kerajaan ini, mulai dari asal-usulnya, lokasi ibu kotanya, hingga alasan runtuhnya.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kerajaan Medang yang dapat membantu kita menguak misterinya.

Asal-usul Kerajaan Medang

Kerajaan Medang didirikan oleh Sanjaya, seorang penguasa dari Wangsa Sanjaya, yang mengalahkan Sailendra, seorang penguasa dari Wangsa Sailendra, pada tahun 732 M.

Hal ini diketahui dari Prasasti Canggal, yang merupakan prasasti tertua yang berasal dari Kerajaan Medang.

Prasasti ini berisi tentang kemenangan Sanjaya atas Sailendra dan pendirian sebuah candi Siwa di Gunung Wukir. Prasasti ini juga menyebutkan nama kerajaan sebagai Mataram, yang berasal dari kata "matah" yang berarti "mata" atau "pusat".

Lokasi Ibu Kota Kerajaan Medang

Kerajaan Medang mengalami dua periode sejarah, yaitu periode Jawa Tengah (750-929 M) dan periode Jawa Timur (929-1006 M).

Pada periode Jawa Tengah, ibu kota kerajaan berada di daerah sekitar Kedu dan Kewu, di Jawa Tengah.

Baca Juga: Disebut Berdiri Sebelum Samudera Pasai, Benarkah Ini Nama Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia?

Hal ini didasarkan pada penemuan banyak candi-candi besar di daerah tersebut, seperti candi Borobudur, candi Prambanan, candi Sewu, dan candi Plaosan.

Pada periode Jawa Timur, ibu kota kerajaan dipindahkan ke daerah sekitar Brantas, di Jawa Timur.

Hal ini dilakukan oleh Mpu Sindok, seorang penguasa dari Wangsa Isyana, yang merupakan keturunan dari Wangsa Sanjaya.

Alasan perpindahan ibu kota ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan.

Ada yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh letusan Gunung Merapi yang menghancurkan daerah Jawa Tengah, ada yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh serangan dari Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan laut, dan ada juga yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh faktor politik dan ekonomi.

Alasan Runtuhnya Kerajaan Medang

Kerajaan Medang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mpu Dharmawangsa (991-1006 M), yang berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga Bali dan Sumatera.

Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1006 M, kerajaan ini diserang oleh Wurawari, seorang pemberontak dari Lwaram (Lamongan), yang didukung oleh Sriwijaya.

Serangan ini berhasil menghancurkan ibu kota kerajaan di Watugaluh (Jombang) dan membunuh Mpu Dharmawangsa beserta keluarganya.

Hal ini dikisahkan dalam Kakawin Arjunawiwaha, sebuah karya sastra yang ditulis oleh Mpu Kanwa, seorang pujangga Kerajaan Medang.

Serangan ini juga menyebabkan terpecahnya kerajaan menjadi beberapa wilayah kecil yang saling bersaing.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Persebaran Penduduk di Indonesia?

Salah satu wilayah tersebut adalah Kadiri, yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Singasari dan Majapahit.

Demikianlah beberapa fakta menarik tentang Kerajaan Medang yang dapat membantu kita menguak misterinya.

Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terpenting dalam sejarah Nusantara, yang memberikan warisan budaya dan sejarah yang tak ternilai.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang Kerajaan Medang.

Artikel Terkait