Inilah Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno Paling Agung, Tak Ada Kembarannya Di Seluruh Dunia

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Candi Borobudur menjadi salah satu peninggalan kerajaan Mataram Kuno paling agung dan paling terkenal. Tidak ada kembarannya di seluruh dunia.

Candi Borobudur menjadi salah satu peninggalan kerajaan Mataram Kuno paling agung dan paling terkenal. Tidak ada kembarannya di seluruh dunia.

Intisari-Online.com -Jika kita berbicara tentang Kerajaan Mataram Kuno, artinya kita berbicara tentang ratusan bahkan ribuan peninggalannya yang luar biasa.

Mulai dari prasasti, pemandian, hingga percandian yang salah satunya tak ada duanya di dunia.

Kerajaan Mataram Kuno atau yang biasa dikenal sebagai Kerajaa Medang merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pernah pernah berdiri di Jawa.

Awalnya di Jawa Tengah, lalu pindah ke Jawa Timur di penghujung milenium pertama menuju milenium kedua.

Di wilayah Jawa Tengah, letak Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan di Bhumi Mataram (sebutan Yogyakarta di masa lampau)

Kerajaan ini berkuasa selama hampir tiga abad, Dinasti Sanjaya di Jawa Tengah dan Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang memerintahkan kerajaan antara 732 - 760 Masehi.

Peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang paling banyak adalah berupa percandian.

1. Candi Sewu

Candi Sewu terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa tengah.

Letak Candi Sewu kurang lebih sekitar 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang.

Kompleks candi tergolong luas dimana di dalamnya terdapat 249 bangunan yang terdiri dari candi induk, 240 candi perwara, dan delapan candi apit.

2. Candi Borobudur

Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini merupakan candi yang sangat terkenal di dunia.

Candi Borobudur dibangun pada masa Raja Samaratungga.

Pembangunan candi selesai pada tanggal 26 Mei 824, yang konon memakan waktu hampir 100 tahun.

Sebagai candi bercorak Buddha terbesar di Indonesia, Borobudur yang memiliki tinggi 42 meter terdiri dari 10 tingkat.

Pada bagian dasar disebut Kamadhatu, empat tingkat diatasnya adalah Rupadhatu, dan paling atas disebut Arupadhatu.

Pada setiap tingkatan terdapat relief-relief yang mencerminkan ajaran Buddha.

Jika boleh bilang, Candi Borobudur adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno paling agung dan paling dikenal dunia.

3. Candi Prambanan

Candi Prambanan terletak sekitar 17 Km ke arah timur dari Yogyakarta.

Kompleks candi juga dikenal sebagai Candi Loro Jonggrang yang dibangun pada abad ke-10.

Pembangunan candi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Balitung sebagai wujud kejayaan Hindu di tanah Jawa.

Kompleks Candi Prambanan memiliki tiga candi yang menghadap timur yang terletak di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Siwa, dan Brahma.

Ketiga candi merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu.

Masing-masing candi terdapat satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nindi untuk Siwa, Garuda untuk Wisnu, dan Angsa untuk Brahma.

4. Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo terletak di puncak Gunung Ungaran, Jawa tengah.

Tepatnya letak candi di Desa Candi, Kecamatan Somawono, Semarang, Jawa Tengah.

Candi Hindu ini memiliki kemiripan dengan candi-candi di Dieng, di mana keduanya dianggap sebagai candi tertua di Jawa Tengah.

Pendiri dan umur bangunan belum dapat dipastikan karen belum ditemukan prasasti yang menjelaskan.

Seperti namanya, Candi Gedong Songo terdiri dari sembilan candi yang berderet dari bawah ke atas yang dihubungkan dengan jalan setapak.

5. Candi Pawon

Candi Pawon terletak di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur.

Tepatnya, lokasi Candi Pawon di Dusun Brojolan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Letak ketiga candi yang berdekatan diperkirakan bahwa ketiganya didirikan sebagai satu kesatuan yang tidak terisahkan.

Dari penelitian disebutkan bahwa relief Candi Pawon merupakan permulaan dari relief Candi Borobudur.

6. Candi Mendut

Candi Mendut terletak 3 Km ke arah timur dari Candi Borobudur.

Pendiri Candi Mendut adalah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.

Candi yang bercorak Buddha ini diperkirakan dibangun pada tahun 824 Masehi, atau lebih dulu dari pembangunan Candi Borobudur.

Di dalam candi terdapat tiga patung besar, yaitu Avalokiteswara, Cakyamuni, dan Maitreya.

7. Candi Dieng

Candi Dieng terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Candi bercorak Hindu yang tersebar di dataran tinggi Dieng ini terdiri atas beberapa candi, ada candi yang berdiri sendiri maupun yang berkelompok dalam kompleks kecil.

Setiap candi dinamai serupa dengan nama tokoh wayang, seperti Candi Bima, Candi Gatotkaca, Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Candi Srikandi, dan Candi Semar.

Pendiri candi belum dapat dipastikan, namun pembangunan candi diperkirakan berlangsung antara abad ke-7 sampai abad ke-13.

8. Candi Kalasan

Candi Kalasan terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Candi bercorak Buddha dibangun pada 778 Masehi yang merupakan persembahan untuk Dewi Tara.

Bangunan candi setinggi 34 meter ini mempunyai tiga bagian, yaitu bawah atau kaki candi, tubuh candi, dan atap candi.

9. Candi Plaosan

Candi Plaosan terletak di Dusun Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Plaosan juga disebut candi kembar karena terdiri dari dua bangunan candi yang sama bentuknya.

Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno sengaja membangun candi untuk istrinya yang bernama Pramudyawardani.

Bangunan candi memiliki 116 stupa dan 50 candi pewara (candi pengiring).

10. Candi Sambisari

Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Candi Sambisari merupakan candi bercorak Hindu, hal ini dibuktikan dengan tulisan Jawa Kuno di lempengan logam yang artinya Dewa Siwa.

Gaya tulisan tersebut mengacu pada permulaan abad ke-9, dimana masih berhubungan dengan pemerintahan Rakai Garung.

Itu baru 10, jika disebut semuanya, niscaya kita butuh waktu lebih banyak lagi untuk membahas peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang bayak itu.

Artikel Terkait