Find Us On Social Media :

Peristiwa di Balik Proklamasi Kemerdekaan RI, Soekarno Sakit Malaria saat Membacakan Teks Proklamasi

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Agustus 2023 | 14:20 WIB

Peristiea di balik momen sakral tersebut, Bung Karno sedang menderita penyakit malaria yang kambuh.

Intisari-online.com - Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno atau Bung Karno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

Pembacaan teks proklamasi tersebut menjadi momen bersejarah yang mengakhiri penjajahan Belanda dan Jepang selama lebih dari tiga setengah abad.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di balik momen sakral tersebut, Bung Karno sedang menderita penyakit malaria yang kambuh.

Penyakit Kambuhan Sejak Kecil

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles.

Penyakit ini ditandai oleh demam tinggi, menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan lemas. Malaria bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan tepat.

Bung Karno sudah mengidap malaria sejak kecil. Penyakit ini sering kambuh dan membuatnya harus beristirahat di tempat tidur selama berhari-hari.

Bung Karno bahkan sempat mengganti namanya dari Kusno menjadi Soekarno karena orang tuanya percaya bahwa nama Kusno membawa sial dan penyakit.

Penyakit malaria tidak menghalangi Bung Karno untuk terlibat dalam pergerakan nasional melawan penjajah.

Bung Karno menjadi salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dan menjadi pemimpin pergerakan nasional yang karismatik dan berwibawa.

Bung Karno juga dikenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia.

Namun, perjuangan Bung Karno tidak mudah.