15 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit, Bukti Kerajaan Ini Begitu Berpengaruh Pada Masanya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Candi Penataran menjadi salah satu candi yang disebut sebagai peninggalan kerajaan Majapahit, terletak di Blitar, Jawa TImur.

Candi Penataran menjadi salah satu candi yang disebut sebagai peninggalan kerajaan Majapahit, terletak di Blitar, Jawa TImur.

Intisari-Online.com -Kebesaran sebuah kerajaan salah satunya ditentukan dengan seberapa banyak peninggalan yang ditinggalkan.

Pun begitu dengan Kerajaan Majapahit, selain catatan-catatan sejarah yang menegaskan eksistensinya, kebesaran kerajaan Majapahit juga dibuktikan dengan peninggalan-peninggalannya.

Memang apa saja peninggalan kerajaan Majapahit?

Sebelumnya, kita harus tahu secara singkat secara kerajaan yang pertama berdiri di wilayah Hutan Tarik di sekitar Sidoarjo, Jawa Timur, sekarang itu.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan bercorakHindu-Buddha, dianggap sebagai salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Hal ini dikarenakan wilayah kekuasaannya yang sangat luas, bahkan hampir mencakup seluruh nusantara.

Kerajaan Majapahit berkuasa sekitar dua abad, lebih tepatnya antara 1293-1500 M.

Pendirinya adalah Raden Wijaya, menantu dari penguasa terakhir Kerajaan Singasari yang bernama Raja Kertanegara.

Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M) dengan Gajah Mada sebagai patihnya.

Menurut Kakawin Negarakertagama, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura), dan sebagian Kepulauan Filipina.

Tak hanya itu, kerajaan ini juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan Tiongkok.

Kerajaan Majapahit mempunyai banyak peninggalan yang menjadi sumber sejarah dan bukti keberadaannya.

Berikut ini daftar peninggalan Kerajaan Majapahit baik yang berupa candi, prasasti, dan kitab.

Candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit

1. Candi Tikus

Candi Tikus terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto. Bangunannya berbentuk seperti petirtaan, sehingga banyak yang menduga bahwa dulunya adalah tempat pemandian bagi keluarga kerajaan.

2. Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu atau Gapura Bajang Ratu adalah gapura terbesar Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto.

Dari Kitab Negarakertagama, diketahui bahwa gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk ke bangunan suci.

Candi yang memiliki struktur vertikal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap, serta terdapat relief Sri Tanjung yang dipercaya sebagai penangkal bahaya.

3. Candi Wringin Lawang

Candi Wringin Lawang atau Gapura Wringin Lawang terletak di Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto.

Gapura setinggi 15,5 meter ini diduga sebagai pintu gerbang ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.

4. Candi Brahu

Candi Brahu terletak di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, yang pada masanya digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit.

Nama Brahu diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu yang didapatkan dari sebutan bangunan suci.

5. Candi Pari

Candi Pari adalah bangunan yang dibangun di Desa Candi Pari, Porong, Sidoarjo, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk.

Bangunannya disusun dari batu bata segi empat yang menyerupai pura di Bali.

6. Candi Penataran

Candi Penataran adalah candi Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur yang letaknya berada di Desa Penataran, Nglegok, Blitar.

Diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri, yaitu sekitar 1200 Masehi.

Pembangunannya kemudian baru selesai pada 1415, saat Kerajaan Majapahit diperintah oleh Wikramawardhana.

7. Candi Jabung

Candi bercorak Hindu ini terletak di Desa Jabung, Paiton, Probolinggo.

Struktur bangunan candi ini terlihat mirip dengan Candi Bahal di Sumatera Utara yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

8. Candi Sukuh

Candi peninggalan Kerajaan Majapahit tidak hanya tersebar di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Tengah.

Salah satunya adalah Candi Sukuh, yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Struktur bangunannya pun unik, berbeda dari candi peninggalan Majapahit lainnya.

Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibangun pada 1437 Masehi.

9.Candi Cetho

10. Candi Wringin Branjang

11. Candi Surawana

12. Candi Minak Jinggo

13. Candi Rimbi

14. Candi Kedaton

15. Candi Sumberjati

Selain candi, peninggalan kerajaan Majapahit berupa prasasti juga ada.

1. Prasasti Kudadu

Prasasti Kudadu yang berangka tahun 1294 M ini menceritakan tentang Raden Wijaya yang dibantu oleh Rama Kudadu dalam pelarian dari ancaman Jayakatwang, yang telah membunuh Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.

2. Prasasti Sukamerta

Prasasti Sukamerta mengisahkan tentang Raden Wijaya yang memperistri empat putri Kartanegara.

Selain itu, diceritakan pula penobatan Jayanegara, putra Raden Wijaya yang menjadi raja di Kediri pada 1295 M.

3. Prasasti Prapancasapura

Prasasti yang berangka tahun 1320 M ini dibuat oleh Ratu Tribhuwanatunggadewi, yang berkuasa di Majapahit antara 1328-1350 M.

Prasasti ini menceritakan tentang sang putra, Hayam Wuruk, yang memiliki nama lain Kummaraja Jiwana.

4. Prasasti Waringin Pitu

Prasasti Waringin Pitu dibuat pada 1477 M dan menceritakan tentang aturan administrasi pemerintahan Kerajaan Majapahit beserta kerajaan-kerajaan di bawahnya.

Saat itu, Kerajaan Majapahit mempunyai 14 kerajaan bawahan.

5. Prasasti Wurare

6. Prasasti Balawi

7. Prasasti Parung

8. Prasasti Biluluk

9. Prasasti Karang Bogem

10. Prasasti Katiden

11. Prasasti Canggu

12. Prasasti Jiwu

13. Prasasti Marahi Manuk

Artikel Terkait