Berikan Contoh Bentuk Tertib Sosial dan Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat Kalian

Afif Khoirul M

Penulis

Contoh-contoh penyimpangan sosial.

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X memuat soal berjudul "Temukan berbagai contoh bentuk tertib sosial dan penyimpangan sosial yang terdapat di masyarakat kalian."

Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban dari soal di atas.

Jawaban:

Berbagai contoh bentuk tertib sosial dan penyimpangan sosial yang terdapat di masyarakat antara lain adalah sebagai berikut:

Contoh perilaku tertib sosial:

- Mengikuti upacara bendera pada hari Senin. Upacara bendera adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap simbol negara dan norma kewarganegaraan.

- Membuang sampah pada tempat sampah. Hal ini menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dan norma kesopanan.

- Mematuhi peraturan lalu lintas. Peraturan lalu lintas bertujuan untuk menjaga ketertiban, keselamatan, dan kelancaran berlalu lintas.

- Bergantian menjaga keamanan lingkungan dengan cara mengikuti ronda. Ronda adalah salah satu bentuk kerja sama masyarakat untuk meningkatkan keamanan.

Contoh perilaku penyimpangan sosial:

- Penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah zat yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan ketergantungan. Penyalahgunaan narkoba melanggar norma hukum dan agama¹.

- Melakukan kekerasan terhadap anak. Kekerasan terhadap anak adalah segala bentuk perlakuan fisik, psikologis, atau seksual yang merugikan atau mengancam hak-hak anak¹. Kekerasan terhadap anak melanggar norma kemanusiaan dan moral.

- Pencurian yang dilakukan orang banyak. Pencurian adalah perbuatan mengambil barang milik orang lain tanpa hak atau izin. Pencurian yang dilakukan orang banyak menunjukkan adanya kelompok atau sindikat yang berorganisasi untuk melakukan tindak kriminal.

- Terorisme. Terorisme adalah tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang bertujuan untuk menimbulkan rasa takut, gangguan, atau kerusakan secara luas. Terorisme melanggar norma hukum, agama, dan kemanusiaan.

Baca Juga: Jelaskan Definisi Dari Masing-Masing Tingkatan Norma dan Aspek Pembeda Setiap Tingkatan Norma

Soal:Jelaskan, mengapa hal itu dapat terjadi?

Jawaban:

Hal itu dapat terjadi karena ada beberapa faktor penyebab perilaku tertib sosial dan penyimpangan sosial di masyarakat, yaitu:

- Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin, dan kedudukan dalam keluarga.

Faktor internal ini dapat mempengaruhi cara pandang, motivasi, dan sikap seseorang terhadap norma sosial yang berlaku.

- Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu, seperti kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa.

Faktor eksternal ini dapat memberikan pengaruh positif atau negatif terhadap perilaku seseorang dalam masyarakat.

- Perubahan nilai dan norma sosial, yaitu ketika terjadi pergeseran atau perbedaan antara nilai dan norma sosial yang lama dengan yang baru.

Perubahan ini dapat disebabkan oleh perkembangan zaman, globalisasi, modernisasi, atau budaya asing.

Perubahan ini dapat menimbulkan konflik atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.

- Proses sosialisasi yang tidak sempurna, yaitu ketika individu tidak mendapatkan pembelajaran atau pengajaran yang baik tentang nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Proses sosialisasi ini dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, atau masyarakat luas.

Proses sosialisasi yang tidak sempurna dapat mengakibatkan individu tidak memiliki kesadaran atau tanggung jawab sosial.

- Teori labelling, yaitu teori yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipengaruhi oleh label atau cap yang diberikan oleh masyarakat kepada individu.

Label ini dapat berupa stigma, stereotip, prasangka, atau diskriminasi.

Label ini dapat mempengaruhi citra diri atau identitas seseorang dan membuatnya semakin menyimpang dari norma sosial.

- Teori anomie, yaitu teori yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang disebabkan oleh anomie atau keadaan ketiadaan norma.

Anomie ini dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara tujuan dan sarana yang tersedia untuk mencapainya.

Anomie ini dapat menimbulkan frustrasi, alienasi, atau deviasi pada individu.

- Teori differential association, yaitu teori yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang dipelajari melalui interaksi dengan orang lain yang memiliki perilaku menyimpang.

Teori ini mengasumsikan bahwa individu cenderung meniru atau mengikuti perilaku orang lain yang dianggap sebagai contoh atau panutan.

Teori ini juga mengatakan bahwa perilaku menyimpang lebih mudah dipelajari daripada perilaku tertib sosial.

Baca Juga: Bagaimana Analisis Manfaat Apa yang Dapat Kalian Dapatkan, dari Wabah Tifus di Cirebon

Soal :Apabila itu contoh tertib sosial, tuliskan hal baik apa yang patut dijaga.

Jawaban:

Apabila itu contoh tertib sosial, hal baik yang patut dijaga adalah sebagai berikut:

- Rasa kebersamaan. Tertib sosial dapat memperkuat rasa kebersamaan di antara anggota masyarakat, karena mereka memiliki norma dan nilai yang sama dan saling mendukung.

Rasa kebersamaan ini dapat meningkatkan solidaritas, toleransi, dan gotong royong.

- Kesejahteraan lingkungan. Tertib sosial dapat membuat lingkungan tetap aman, bersih, dan nyaman untuk ditinggali.

Tertib sosial juga dapat mengurangi polusi, kerusakan, dan bencana alam yang disebabkan oleh perilaku tidak bertanggung jawab.

- Keadilan sosial. Tertib sosial dapat mengurangi kecemburuan sosial yang timbul akibat ketimpangan atau diskriminasi.

Tertib sosial juga dapat menjamin hak dan kewajiban setiap individu tanpa membedakan status, golongan, atau agama.

Soal :Apabila itu contoh penyimpangan sosial, tuliskan solusi yang menurut kalian dapat mengatasi masalah tersebut.

Jawaban:

Apabila itu contoh penyimpangan sosial, solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

- Memberikan penyuluhan. Penyuluhan adalah salah satu cara untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak negatif dari penyimpangan sosial¹.

Penyuluhan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah, lembaga sosial, agama, atau pendidikan.

Penyuluhan dapat berupa seminar, diskusi, konseling, atau media massa.

- Memberikan tindakan dan sanksi. Tindakan dan sanksi adalah salah satu cara untuk memberikan efek jera dan hukuman kepada pelaku penyimpangan sosial.

Tindakan dan sanksi dapat berupa teguran, peringatan, denda, kurungan, atau rehabilitasi.

Tindakan dan sanksi dapat diberlakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau hukum.

Baca Juga: Perannya Penting Dalam Peristiwa Rengasdengklok, Sosok Ini Jadi Yang Paling Diburu Dalam Peristiwa 30 September 1965

- Memberikan penghargaan. Penghargaan adalah salah satu cara untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat untuk melakukan perilaku tertib sosial.

Penghargaan dapat berupa pujian, apresiasi, hadiah, atau bantuan⁴. Penghargaan dapat diberikan oleh pihak-pihak yang berwenang, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, atau pemerintah.

- Melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan adalah salah satu cara untuk memberikan keterampilan dan kemampuan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupnya.

Pemberdayaan dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah, lembaga sosial, agama, atau pendidikan.

Pemberdayaan dapat berupa pelatihan, bimbingan, fasilitas, atau modal.

Artikel Terkait