Find Us On Social Media :

Berikut Ini Hal-hal Yang Melatarbelakangi Lahirnya Tradisi Seni Rupa Komtemporer

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 4 Agustus 2023 | 11:17 WIB

Perkembangan tradisi seni rupa kontemporer sangat erat kaitannya dengan perkembangan modernitas dan kebebasan berekspresi.

Perkembangan tradisi seni rupa kontemporer sangat erat kaitannya dengan perkembangan modernitas dan kebebasan berekspresi.

Intisari-Online.com - Modernisasi berpengaruh terhadap banyak hal, termasuk seni dan tradisi.

Salah satu cabang seni yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan modernitas adalah lahirnya tradisi dan seni rupa komtemporer.

Kontemporer dalam seni ini memiliki makna sebagai sesuatu yang sedang berlangsung dan tidak memiliki aturan yang mengikat.

Seni rupa kontemporer, yang merupakan produk dari modernisasi dan berkembang di Barat sejak Perang Dunia II, juga berkembang di Indonesia dan memiliki beragam teknik dalam pembuatannya.

Beberapa tokoh seni rupa kontemporer dari Indonesia misalnya Gregorius Sidharta Soegijo, Heri Dono, Eddie Hara, Tisna Sanjaya, Agus Suwage, Nindityo, Arahmaiani, dan Tita Rubi.

Secara bahasa, kontemporer memiliki makna modern atau masa kini.

Seni rupa kontemporer diproduksi pada paruh kedua abad ke-20 atau pada abad ke-21.

Seni kontemporer mencerminkan adanya kebebasan atau ketidakterikatan aturan dalam menentukan tema, media, atau teknik produksinya.

Sehingga, karya-karya seniman kontemporer di dunia pun dipengaruhi oleh beragam budaya dan teknologi.

Seni kontemporer muncul pertama kali di Indonesia pada sekitar 1970-an, yang diperkenalkan oleh Gregorius Sidharta Soegijo.

Gregorius Sidharta Soegijo merupakan seniman patung terkenal asal Yogyakarta yang memelopori seni kontemporer Indonesia untuk menamai karya-karyanya.