Find Us On Social Media :

Contoh Aktivitas Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral

By Ade S, Selasa, 25 Juli 2023 | 07:03 WIB

Ilustrasi manusia sebagai makhluk sosial. Artikel ini membahas contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, serta pentingnya menjalankan nilai-nilai tersebut.

Intisari-Online.com - Moral atau etika adalah kaidah-kaidah yang mengatur perilaku manusia agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Dengan memiliki moral yang baik, manusia dapat hidup harmonis dan saling menghormati satu sama lain.

Berikut adalah beberapa contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.

Contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral

- Berbagi dengan orang yang membutuhkan

Salah satu contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral adalah berbagi dengan orang yang membutuhkan.

Berbagi dapat berupa memberikan sumbangan, bantuan, atau dukungan kepada orang-orang yang kurang mampu, misalnya anak yatim, fakir miskin, korban bencana, atau penyandang disabilitas.

Dengan berbagi, manusia menunjukkan rasa empati dan solidaritasnya kepada sesama manusia. Berbagi juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

- Menjaga lingkungan hidup

Menjaga lingkungan hidup juga merupakan contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Menjaga lingkungan hidup berarti tidak merusak atau mencemari sumber daya alam yang ada di sekitar kita, seperti udara, air, tanah, flora, dan fauna.

Menjaga lingkungan hidup juga berarti menggunakan sumber daya alam secara bijak dan efisien, serta mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Bencana Gempa Bumi

Dengan menjaga lingkungan hidup, manusia menunjukkan rasa tanggung jawab dan peduli terhadap kelestarian alam. Menjaga lingkungan hidup juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.

- Berbisnis secara jujur dan adil

Berbisnis secara jujur dan adil juga merupakan contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.

Berbisnis secara jujur dan adil berarti tidak melakukan praktik-praktik yang merugikan atau menipu konsumen, mitra, atau pesaing bisnis, seperti menjual barang palsu, melakukan monopoli, kartel, atau korupsi.

Berbisnis secara jujur dan adil juga berarti memberikan pelayanan yang baik, berkualitas, dan sesuai dengan harga yang ditawarkan. Dengan berbisnis secara jujur dan adil, manusia menunjukkan rasa integritas dan profesionalisme dalam dunia usaha.

Berbisnis secara jujur dan adil juga dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen.

Apa pentingnya manusia sebagai makhluk sosial?

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki peran dan fungsi yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan berinteraksi dan berkolaborasi dengan sesama manusia, manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang berguna untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, manusia juga dapat memberi dan menerima bantuan, dorongan, saran, dan masukan dari sesama manusia untuk meningkatkan kualitas diri.

Lebih lanjut, manusia juga dapat menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di antara manusia, seperti agama, ras, etnis, budaya, atau pandangan politik. Hal ini dapat menciptakan suasana harmonis dan toleran dalam masyarakat.

Baca Juga: Sebagai Manusia, Sudah Tugas Kita Membantu Sesama yang Membutuhkan

Terakhir, manusia juga dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat.

Apa pentingnya manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral?

Pentingnya manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral juga tidak kalah besar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan berusaha secara mandiri, produktif, dan kreatif, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan optimal.

Manusia juga dapat menciptakan nilai tambah dan inovasi dalam bidang usaha yang digelutinya, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Selain itu, manusia juga dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum dalam melakukan aktivitas ekonomi, serta menghindari praktik-praktik yang merusak atau merugikan orang lain.

Hal ini dapat menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Bagaimana jika di lingkungan sekitar ada orang yang menjalankan kegiatan ekonomi tetapi tidak menjunjung nilai moral?

Jika di lingkungan sekitar ada orang yang menjalankan kegiatan ekonomi tetapi tidak menjunjung nilai moral, maka hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat. Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi adalah:

- Menurunnya kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Orang-orang yang tidak menjunjung nilai moral dalam kegiatan ekonominya dapat mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, mencemari lingkungan hidup, menimbulkan kemiskinan, ketimpangan, atau ketidakadilan sosial dan ekonomi.

- Menurunnya kepercayaan dan loyalitas konsumen. Orang-orang yang tidak menjunjung nilai moral dalam kegiatan ekonominya dapat menipu atau merugikan konsumen dengan menjual barang atau jasa yang tidak sesuai dengan kualitas atau harga yang ditawarkan, melakukan praktik monopoli, kartel, atau korupsi.

- Menurunnya kualitas dan kompetitivitas produk atau jasa. Orang-orang yang tidak menjunjung nilai moral dalam kegiatan ekonominya dapat mengorbankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan demi mendapatkan keuntungan maksimal, tidak melakukan inovasi atau penelitian dan pengembangan, atau menjiplak produk atau jasa dari pesaing bisnis.

Baca Juga: Sudah Mengerahkan Seluruh Kekuatan, Namun Tak Kunjung Berhasil? Mungkin Anda Melupakan Hal ‘Sepele’ Ini 

Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu adanya solusi dari berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah:

- Meningkatkan kesadaran dan pendidikan moral bagi masyarakat. Masyarakat perlu diberikan pemahaman dan contoh-contoh tentang pentingnya menjalankan nilai-nilai moral dalam kegiatan ekonomi, serta dampak positif dan negatifnya bagi diri sendiri dan orang lain. Masyarakat juga perlu diberikan pendidikan formal maupun informal tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan.

- Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum bagi pelaku usaha. Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum bagi pelaku usaha yang melanggar aturan atau norma-norma yang berlaku dalam kegiatan ekonomi, seperti undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang persaingan usaha, undang-undang anti korupsi, undang-undang lingkungan hidup, dll. Pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas bagi pelaku usaha yang terbukti bersalah, serta memberikan insentif bagi pelaku usaha yang berprestasi dan beretika.

- Meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu meningkatkan partisipasi dan kolaborasi dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehat, dan berkelanjutan. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung.

Demikianlah beberapa contoh aktivitas manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk menjalankan nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Inilah Peluang dan Tantangan Letak Geografis Indonesia yang Unik