Find Us On Social Media :

Meski Terjadi Perlambatan dalam Perubahan Iklim, Dampaknya Tetap Tak Boleh Diabaikan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 27 Februari 2016 | 15:20 WIB

Meski Terjadi Perlambatan dalam Perubahan Iklim, Dampaknya Tetap Tak Boleh Diabaikan

Karl dianggap mengabaikan faktor-faktor yang memengaruhi pemodelan iklim, seperti letusan gunung berapi dan variasi suhu di Samudera pasifik yang disebut Pacific Decadal Oscillation (PDO).

Karl juga dianggap terlalu berlebihan dalam memasukkan faktor pemanasan matahari pada awal abad 20.

Menurut Fyfe, laju pemanasan antara tahun 1972-2001 adalah 0,170 per dekade sementara antara 2000 - 2014 adalah 0,113. jadi, perbedaannya cukup signifikan.

"Ada ketidakcocokan antara prediksi perubahan iklim dan yang terobservasi," kata Fyfe. "Kita tak bisa mengabaikannya."

Tidak Memengaruhi Tren Jangka Panjang

Susan Solomon, pakar iklim Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan, riset Fyfe menunjukkan pelambatan.

"Penting untuk menjelaskan itu. Sebagai ilmuwan, kita penasaran dengan tentang setiap tonjolan dan keanehan dalam kurva (model perubahan iklim) itu," jelas Fyfe seperti dikutp Nature, Rabu.

Sementara Gavin Schmidt, direktur Goddard Institute for Space Studies Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengaku merasa lelah dengan perdebatan pelambatan perubahan iklim itu.

Menurutnya, tak ada tanda bahwa apa yang diungkap dalam studi memengaruhi tren jangka panjang.

Stephan Lewandowsky dari University of Bristol di Inggris mengatakan, studi Fyfe cuma mengungkap adanya pelambatan pada tahun 2000-an tetapi tidak mengatakan adanya pelambatan atau berhentinya perubahan iklim dalam jangka panjang.

"Mereka setuju bahwa perubahan iklim tidak berhenti," katanya.

(kompas.com)