Find Us On Social Media :

Meski Terjadi Perlambatan dalam Perubahan Iklim, Dampaknya Tetap Tak Boleh Diabaikan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 27 Februari 2016 | 15:20 WIB

Meski Terjadi Perlambatan dalam Perubahan Iklim, Dampaknya Tetap Tak Boleh Diabaikan

Intisari-Online.com - Perdebatan tentang adanya pelambatan dalam perubahan iklim kembali menghangat.

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change pada Rabu (26/2/2016) menunjukkan bahwa pelambatan dalam perubahan iklim (tepatnya pemanasan global) memang ada.

Bagi kalangan ilmuwan, hasil studi ini mengejutkan.

Sebelumnya, argumen adanya pelambatan ataupun "pause" selalu diajukan oleh kalangan yang menyangkal adanya perubahan iklim.

Kini, argumen itu datang dari hasil riset peneliti top dunia.

Peneliti meliputi Gerald Meehl dari National Center for Atmospheric Research dan Machael Mann dari Pennsylvania State University. Riset dipimpin oleh John Fyfe dari Canadian Center for Climate Modelling and Analysis, University of Victoria.

Bertentangan dengan Studi Sebelumnya

Tahun 2015 lalu, sebuah studi telah menyatakan bahwa pelambatan atau pause dalam perubahan iklim tidak ada.

Thomas Karl dari Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) dalam publikasinya di jurnal Science pada 26 Juni 2015 lalu mengungkapkan, pelambatan dalam perubahan iklim adalah produk dari "sampah" data.

Setelah data dikoreksi, pelambatan itu tak terlihat.

Dalam hitungan Karl, laju pemanasan antara tahun 1950 - 1999 adalah 0,113 per dekade. Sementara, laju pemanasan antara tahun 2000 - 2014 adalah 0,116. Jadi, relatif sama.

Namun menurut Fyfe dan timnya, justru analisis Karl yang bias.