Penulis
Budiman Sudjatmiko bertemu dengan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. PDI Perjuangan akan memangilnya.
Intisari-Online.com -Tak ada angin tak ada hujan, politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko tiba-tiba berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto.
Meski menjadi menteri di Kabinet Presiden Jokowi, yang didukung oleh PDI Perjuangan, Prabowo adalah calon presiden dari Partai Gerindra pada Pilpres 2024 nanti.
Sementara PDI Perjuangan sudah punya calon presiden sendiri, yaitu Ganjar Pranowo.
Terkait kedatangan Budiman ke kediaman Prabowo, partai berlogo banteng itu disebut akan segera memanggil mantan aktivis 1998 tersebut.
Pertemua Budiman dan Prabowo berlangsung di rumah Menteri Pertahanan itu di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7) malam.
Menurut pria kelahiran Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, itu, pertemuannya dengan Prabowo bersifat pribadi dan tidak mewakili partai.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam dan tertutup oleh media.
Budiman mengaku punya sejarah dengan Prabowo sebelum keduanya masuk ke partai politik.
Di pertemuan itu, Budiman juga membahas soal kebangsaan, kemanusiaan dan masa depan negara.
Ia mengaku bakal mengulas kembali pembicaraannya dengan Prabowo kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Saya tidak mewakili partai, saya bukan pejabat publik, justru karena saya bukan siapa-siapa, saya mewakafkan diri, memulai untuk mencairkan itu," katanya.
"Mudah-mudahan setelah ini mencair."
PDI Perjuangan sendiri sudah merespon pertempuan Budiman dan Prabowo tersebut.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dipastikan akan memanggil kadernya tersebut.
"Pasti kami panggil. Semua diperlakukan sama,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komaruddin Watubun saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
Komaruddin menjelaskan, pemanggilan itu bertujuan untuk meminta penjelasan dari pertemuan antara Budiman dengan Prabowo.
Dia menyatakan bahwa setiap politikus partai yang berlambang kepala banteng moncong putih itu mereka merupakan pribadi yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP.
“Dan semua yang ber-KTA PDI Perjuangan itu terikat oleh aturan partai, bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya akan memanggil Budiman untuk melakukan klarifikasi.
Meskipun demikian, Komaruddin enggan berspekulasi terkait motif Budiman menemui Prabowo tersebut.
"Ketika ibu Megawati memutuskan Ganjar Pranowo, ya pasti kita pendukung partai, anggota partai 230 juta seluruh Indonesia pasti juga punya pandangan yang mungkin secara pribadi tidak setuju, tapi konsekuensi sebagai orang partai ya kalau sudah diputuskan semua harus mendukung itu," ujarnya.