Di Balik Peristiwa Kontroversi Pernikahan Anjing yang Viral, Ini Makna Sakral Tradisi Adat Jawa yang Digunakan?

Afif Khoirul M

Penulis

Foto perniakahan anjing yang viral gunakan adat Jawa.

Intisari-online.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan oleh pernikahan dua ekor anjing Alaskan Malamute yang bernama Jojo dan Luna.

Acara pernikahan anjing itu diselenggarakan dengan mewah di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, dengan mengambil tema adat Jawa.

Menurut kabar, acara tersebut memakan biaya hingga Rp 200 juta.

Namun, pernikahan anjing yang viral itu mendapat kritikan dari berbagai pihak, terutama para penggiat budaya Jawa yang merasa terhina dan tersakiti.

Mereka menilai acara tersebut menghina dan tidak menghormati adat Jawa yang memiliki makna suci dan filosofis.

Menyikapi kontroversi ini, pemilik Jojo dan Luna, yaitu Valentina Chandra dan Indira Ratnasari (Nena), akhirnya mengucapkan permintaan maaf kepada publik dan seluruh pihak yang tidak senang atas terselenggaranya acara tersebut.

Mereka mengklaim tidak ada niat untuk melecehkan atau tidak menghormati budaya Jawa, melainkan hanya ingin menyenangkan hewan kesayangan mereka.

Lantas, apa sejatinya makna suci di balik adat Jawa yang dipakai dalam pernikahan anjing tersebut?

Berikut adalah beberapa penjelasannya:

1. Adat Jawa merupakan salah satu budaya Nusantara yang memiliki nilai-nilai mulia dan kearifan lokal.

Adat Jawa mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa yang berlandaskan pada ajaran agama, falsafah, dan etika.

Baca Juga: Kini Mesra, Dulu Budiman Sudjatmiko Sampai Lebih 'Milih' Dipenjara daripada Jadi Korban 'Perintah' Prabowo Ini

2. Adat Jawa juga memiliki simbol-simbol yang mengandung makna dalam, terutama dalam acara pernikahan.

Misalnya, siraman, midodareni, ijab kabul, sungkeman, kirab pengantin, dan lain-lain.

Setiap simbol tersebut memiliki tujuan untuk mempersiapkan calon pengantin secara lahir dan batin untuk memasuki kehidupan baru sebagai suami istri.

3. Adat Jawa juga menghormati hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

Adat Jawa mengajarkan untuk hidup rukun, harmonis, dan seimbang dengan segala ciptaan Tuhan.

Adat Jawa juga menekankan pentingnya sikap sopan santun, hormat-menghormati, dan tata krama dalam pergaulan sosial.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adat Jawa memiliki makna suci yang tidak sembarang dapat digunakan atau ditiru dalam acara apapun, termasuk pernikahan anjing.

Meskipun pemilik Jojo dan Luna beralasan bahwa mereka hanya ingin memberikan kebahagiaan kepada hewan peliharaan mereka, tetapi mereka seharusnya lebih berhati-hati dan sensitif dalam memilih konsep acara yang tidak menyinggung atau melukai perasaan orang lain.

Baca Juga: Peristiwa Tabrakan Kereta Api Dan Truk Di Semarang, Ini Alasan Kereta Api Tak Bisa Berhenti Mendadak

Artikel Terkait