Penulis
Intisari-online.com -Salah satu orang terkaya di Singapura, Ong Beng Seng, terlibat dalam kasus korupsi yang menjerat Menteri Transportasi Singapura, S Iswaran.
Ong diduga menyuap Iswaran untuk mendapatkan hak penyelenggaraan balapan Formula Satu di Singapura.
Ong adalah direktur pelaksana Hotel Properties Limited (HPL), sebuah perusahaan yang mengelola dan memiliki sejumlah properti dan hotel di berbagai negara.
Ong juga terkenal sebagai orang yang membawa balapan Formula Satu ke Singapura pada tahun 2008.
Menurut indeks Bloomberg Billionaires, kekayaan Ong sekitar 1 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp 11,33 triliun.
Namun, menurut data Forbes, Ong dan istri Christina Ong memiliki kekayaan sebesar 1,75 miliar dolar AS atau sekitar Rp 26,2 triliun pada September 2022.
Mereka berada di peringkat ke-24 dari 50 orang terkaya di Singapura.
Ong lahir di Malaysia pada tahun 1946 dan pindah ke Singapura pada usia 4 tahun.
Ia pernah bekerja di perusahaan pialang internasional sebelum bergabung dengan Motor & General Underwriters Investment Holdings pada akhir tahun 1960-an.
Dirinya lalu bergabung dengan Kuo International, sebuah perusahaan perdagangan minyak milik ayah mertuanya, Peter Fu.
Ong mendirikan HPL pada tahun 1980 dan mengembangkan bisnisnya di bidang properti dan perhotelan.
Baca Juga: Sampai Dibopong 2 Orang, Begini Penampakan Uang 27 Miliar Yang Dibawa Maqdir Ismail Ke Kejagung
Istri Ong juga menjalankan Como Hotels and Resorts, Klub 21, dan Mulberry.
Ong dan istri memiliki empat anak.
Ong ditangkap oleh Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) pada Selasa (11/7/2023) dan dibebaskan dengan jaminan pada Jumat (14/7/2023).
Ia berjanji bekerja sama dengan penyelidikan dan melanjutkan tugasnya sebagai direktur pelaksana HPL.
Kasus korupsi yang menimpa Ong Beng Seng dan Iswaran mengejutkan publik Singapura, yang dikenal sebagai negara yang bersih dan transparan.
Singapura berada di peringkat kelima dalam Indeks Persepsi Korupsi terbaru dari Transparency International.
Singapura juga membayar para menterinya dengan gaji tertinggi di dunia, sekitar 1,1 juta dolar Singapura atau sekitar Rp 12,1 miliar per tahun.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah korupsi dan menarik orang-orang berbakat untuk menjadi pejabat publik.
Ong Beng Seng dan Iswaran diduga terlibat dalam praktik korupsi terkait dengan penyelenggaraan balapan Formula Satu di Singapura.
Ong adalah orang yang membawa balapan tersebut ke Singapura pada tahun 2008 melalui perusahaannya, Singapore GP Pte.
Iswaran dipuji karena memainkan peran kunci dalam upaya kota tersebut menjadi tuan rumah grand prix.
Baca Juga: Di Balik Peristiwa Korupsi BTS 4G, Sejumlah Nama Pejabat Hilang Dari Kasus
Namun, kini ia harus mengambil cuti sementara dari jabatannya sebagai menteri transportasi sampai penyelidikan selesai.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa ia telah meminta Iswaran untuk mengambil cuti dan menunjuk Menteri Pendidikan Chan Chun Sing sebagai menteri transportasi sementara.
Lee juga mengatakan bahwa ia telah meminta dua menteri kabinet lainnya, Menteri Hukum dan Dalam Negeri K Shanmugam dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, untuk menjalani tinjauan terkait dengan sewa-menyewa bungalow kolonial milik pemerintah.
Ini merupakan kasus korupsi pemerintah Singapura yang pertama kali setelah hampir 40 tahun.
Kasus korupsi terakhir yang melibatkan pejabat tinggi terjadi pada tahun 1986, ketika Menteri Keuangan Hon Sui Sen mengundurkan diri karena skandal pengadaan komputer di departemennya.