Penulis
Mbah Taryo menjadi salah satu warga di Muaro Jambi yang mendadak jadi miliarder setelah dapat uang ganti rugi pembangunan jalan tol. Langsung bangun rumah.
Intisari-Online.com -Warga di desa Muaro Sebapo, Mestong, Muaro Jambi, Jambi, jadi miliarder mendadak.
Karena saking banyaknya uang yang dipunyai, mereka langsung berbondong-bondong beli mobil dan naik haji.
Dari mana mereka uang sebanyak itu?
Ternyata dariganti rugi pembebasan lahan pembangunan jalan tol.
"Ada 10 orang yang membeli mobil. Bukan mobil yang mewah, mereknya itu Rush, Mobilio, dan Innova," kata Kepada Desa Wahyu Aditya, Jumat (14/7).
"Ya, rata-rata warga yang dapat ganti rugi ini sudah punya mobil."
Wahyu mengatakan, selain mobil baru, ada juga warga yang membeli mobil bekas.
Selain kendaraan, warga yang mendapat ganti rugi juga membelanjakan uangnya dengan membeli puluhan hektar tanah dan kebun sawit.
Wahyu mengatakan, warga desa sudah mulai menyadari pentingnya investasi serta meningkatkan ekonomi, dibanding menghabiskan uang mereka untuk sesuatu yang konsumtif.
Selain itu, warga juga mempergunakan uang mereka untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji.
Ada juga yang merenovasi rumah agar lebih nyaman ditinggali.
Sebelumnya diberitakan, 157 warga Desa Muaro Sebapo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, mendapat ganti rugi dari pembebasan lahan pembangunan Tol Trans-Sumatera ruas Jambi-Betung.
Kaur Perencanaan Desa Muaro Sebapo Sumirat mengatakan, terdapat 251 bidang tanah yang dibebaskan.
Dari 157 warga, ada 14 warga yang mendapatkan ganti rugi lebih dari Rp 1 miliar.
Bahkan, ada yang mencapai Rp 19 miliar.
Ada yang dapat 19 miliar
Salah satu warga yang mendapat uang ganti rugi dalam jumlah yang cukup besar adalah Mbah Taryo (64).
Sutaryo, begitu nama aslinya,disebutmendapat uang Rp 19 miliar untuk mengganti tanah miliknya.
Taryo menggunakan uang tersebut untuk membangun rumah mewah, yang masih proses pembangunan yang berlokasi tak jauh dari rumah lamanya.
Sutaryo mengatakan, tanah seluas dua hektare yang masuk dalam proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera di Jambi membuatnya menjadi miliarder dadakan.
Tanahnya berada di tepi ruas jalan lintas Jambi-Palembang.
Panjangnya dari tepi jalan arteri hingga ke dalam mencapai 483 meter.
Dari ratusan jiwa yang tanahnya terkena proyek jalan tol, ia menjadi orang penerima ganti rugi terbesar di Muara Sebapo.
"Kalau uang ganti ruginya itu capai Rp19,5 miliar," ujar Sutaryo dilansir dari TribunJambi.com.
Dari uang itulah ia membeli tanah di tempat lain dan membangun rumah mewah.
Selebihnya, uang ganti untung itu dibagikan kepada anak-anaknya.
"Umur manusia cuma sebentar. Pangeran Diponegoro itu umurnya panjang karena ia bermanfaat, selalu dibicarakan," kata kakek yang mengenakan cincin batu merah delima di jari kirinya.
Sebagai informasi, proyek Jalan Tol Trans Sumatera Jambi-Betung I masuk dalam proses pembebasan lahan mencapai 80 persen.
Pembangunan jalan tol ini ditargetkan akan mulai berjalan sebelum masa puasa tahun ini.
Sementara itu, pembangunan ruas Jalan Tol Jambi-Betung I masih memerlukan penyelesaian pembebasan lahan 300 warga pada enam desa di Kabupaten Muaro Jambi.
Saat ini, validasi pembebasan lahan telah selesai di empat desa.
Namun, masih ada dua desa lagi tengah berproses, yakni di Desa Sungai Bertam dan Muaro Sebapo.
”Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol mencapai progres sekitar 80 persen,” kata Mellia, Pejabat Pembuat Komitmen Tol Jambi-Betung I Kemeterian PUPR, dikutip dari Kompas.id, Kamis (2/3/2023).