Find Us On Social Media :

Adakah Peristiwa Pengulangan yang Terkait Dengan Berhentinya Trem Sebagai Salah Satu Moda Transportasi Umum

By Afif Khoirul M, Jumat, 7 Juli 2023 | 10:10 WIB

Sejarah penggunaan Trem sebagai moda transportasi.

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X memuat soal dengan narasi sebagai berikut ini:

Adakah peristiwa pengulangan yang terkait dengan berhentinya trem sebagai salah satu moda transportasi umum apabila kalian hubungkan dengan kejadian pada masa kini terkait dengan nasib dari moda transportasi umum? Jelaskan sesuai dengan kondisi penggunaan moda transportasi umum di daerah kalian!

Jawaban:

Peristiwa pengulangan yang terkait dengan berhentinya trem sebagai salah satu moda transportasi umum dapat dilihat dari rencana pemerintah untuk mengembangkan trem otonom di Indonesia.

Trem otonom adalah moda transportasi publik yang menggabungkan karakteristik kereta (light rapid transit/LRT) dan bis (bus rapid transit/BRT) yang beroperasi tanpa masinis dan tanpa rel.

Trem otonom dianggap sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan, hemat energi, dan dapat mengurangi kemacetan.

Trem otonom dapat dikatakan sebagai bentuk pengulangan dari trem yang pernah beroperasi di Indonesia pada masa kolonial Belanda hingga era Presiden Sukarno.

Trem adalah alat transportasi berupa kereta kecil yang berada di jalan raya dan menggunakan rel.

Trem dihapus di era Presiden Sukarno karena dianggap tidak cocok sebagai transportasi di kota besar dan ada pula sentimen terhadap warisan Belanda.

Di daerah saya, yaitu Colomadu, Jawa Tengah, moda transportasi umum yang paling banyak digunakan adalah angkutan kota (angkot), ojek online, dan bus.

Saya belum pernah melihat trem otonom beroperasi di sini, tetapi saya tertarik untuk mencobanya jika ada kesempatan.

Saya berharap trem otonom dapat menjadi moda transportasi umum yang nyaman, aman, dan efisien bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Sedikit dari Kisah Bung Hatta, Apa yang Patut Dicontoh dari Beliau?

Soal : Jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu?

Jawaban:

Perubahan yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya pada masa itu adalah sebagai berikut:

Trem di Surabaya berawal dari kepentingan kolonialisme Belanda untuk memodernisasi transportasi dan menggerakkan perekonomian kota.

Trem di Surabaya mulai menggunakan listrik sebagai sumber daya sejak tahun 1923, menggantikan trem uap dan trem kuda yang sebelumnya beroperasi.

Trem listrik dianggap lebih efisien, bebas polusi, dan lebih bersih.

Trem di Surabaya juga mengalami perubahan jalur utama, dari yang semula melewati tepian Kali Mas menjadi melewati tengah kota, melintasi Pasar Turi, Sawahan, dan Jalan Raya Darmo.

Perubahan ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak penumpang dan mengikuti perkembangan kota.

Trem di Surabaya mengalami kemunduran pada masa kemerdekaan karena kalah bersaing dengan moda transportasi lain seperti bus, taksi, opelet, atau mobil pribadi.

Trem di Surabaya berhenti beroperasi pada tahun 1978 dan jalurnya terpendam di bawah aspal, tanah, atau material lainnya.

Soal : Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan pada masa itu?

Jawaban:

Baca Juga: Bagaimana Kisah 3 Tentang Laporan Meteorologi, Manfaat Apa yang Didapatkan

Trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan pada masa itu karena:

1. Trem di Indonesia dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memenuhi kepentingan ekonomi dan politik mereka, bukan untuk kesejahteraan rakyat pribumi.

2. Trem di Indonesia menerapkan pembagian kelas berdasarkan ras dan status sosial, yang menunjukkan adanya diskriminasi dan ketidakadilan terhadap rakyat pribumi.

3. Trem khusus untuk bangsa Eropa, trem khusus untuk kaum menengah ke atas, dan trem khusus untuk golongan menengah ke bawah.

4. Trem di Indonesia menjadi sasaran perlawanan dan sabotase oleh kaum pergerakan nasional, yang ingin menghancurkan simbol-simbol penjajahan dan membebaskan diri dari belenggu kolonialisme.

5. Beberapa contoh aksi perlawanan terhadap trem adalah pembakaran trem di Surabaya pada tahun 1918 oleh Sarekat Islam, peledakan trem di Batavia pada tahun 1926 oleh Partai Komunis Indonesia, dan penghentian operasi trem di Bandung pada tahun 1942 oleh Tentara Keamanan Rakyat.