Penulis
Intisari-Online.com -Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi yang menjamin hak-hak politik warga negara.
Namun, tidak semua warga negara dapat menikmati hak tersebut secara penuh dan adil.
Ada beberapa kelompok yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam mengakses proses pemilu, seperti penyandang disabilitas, perempuan, minoritas, pemilih muda, dan lain-lain.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mewujudkan pemilu inklusif.
Pemilu inklusif adalah pemilu yang memastikan partisipasi semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, usia, etnis, agama, status sosial, atau kondisi fisik dan mental.
Pemilu inklusif bertujuan untuk memberdayakan kelompok-kelompok yang rentan atau terpinggirkan dalam proses politik dan meningkatkan kualitas demokrasi.
Untuk mencapai pemilu inklusif, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak, seperti penyelenggara pemilu, partai politik, pemerintah, masyarakat sipil, media, dan donor.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Meningkatkan aksesibilitas tempat pemungutan suara (TPS) dan alat pemungutan suara bagi penyandang disabilitas.
- Memberikan edukasi politik dan sosialisasi pemilu yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing kelompok.
Baca Juga: Tugas Jadi Saksi Pemilu Menurut Buku Saku Saksi Peserta Pemilu
- Mendorong keterwakilan perempuan dan minoritas dalam pencalonan dan kepemimpinan politik.
- Melindungi hak-hak politik warga negara dari segala bentuk intimidasi, kekerasan, atau manipulasi.
- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemilu inklusif secara independen dan transparan.
Pemilu inklusif adalah salah satu cara untuk mewujudkan demokrasi yang sejati dan berkeadilan. Dengan pemilu inklusif, semua warga negara dapat berpartisipasi dalam menentukan nasib bangsa dan negara.
Baca Juga: 16 Tahapan Pemilu yang Benar Menurut PKPU Nomor 3 Tahun 2022