Find Us On Social Media :

Kisah Sultan Hamengkubuwono, Raja Mataram Yogyakarta yang Pernah Turun dan Naik Takhta

By Afif Khoirul M, Selasa, 4 Juli 2023 | 14:15 WIB

Sosok Hamengkubuwono II

Intisari-online.com -  Sejak tahun 1755 hingga sekarang, raja-raja Yogyakarta menggunakan gelar Sultan Hamengkubuwono.

Arti dari nama Hamengkubuwono adalah "penguasa yang mengembangkan alam semesta".

Beberapa Sultan Hamengkubuwono memiliki pengalaman unik dalam naik dan turun takhta. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Sultan Hamengkubuwono II (1769-1828) adalah anak tertua dari Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta.

Ia naik takhta pada tahun 1792 setelah ayahnya meninggal.

Namun, pada tahun 1810, ia dipaksa turun takhta oleh Belanda dan digantikan oleh putranya yang bergelar Sultan Hamengkubuwono III.

Ketika Inggris datang pada tahun 1811, Sultan Hamengkubuwono II mengambil takhtanya kembali dari sang putra.

Ia kemudian turun takhta lagi pada tahun 1812 dan menyerahkan tahta kepada adiknya yang bergelar Sultan Hamengkubuwono IV.

Namun, pada tahun 1826, ia kembali naik takhta setelah Sultan Hamengkubuwono IV meninggal tanpa meninggalkan putra mahkota.

Ia akhirnya meninggal pada tahun 1828 dan digantikan oleh putranya yang bergelar Sultan Hamengkubuwono V .

Sultan Hamengkubuwono IV (1804-1823) adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono II dan adik dari Sultan Hamengkubuwono III.

Baca Juga: 3 Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok