Perbedaan Mata Pencaharian Masyarakat di Dataran Tinggi, Dataran Rendah, dan Daerah Pesisir

Ade S

Penulis

Ilustrasi pekerjaan masyarakat Indonesia. Artikel ini membahas perbedaan mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir.

Intisari-Online.com -Salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia adalah kondisi geografisnya.

Indonesia memiliki berbagai macam bentuk muka bumi, seperti dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir.

Perbedaan mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir merupakan salah satu dampak dari perbedaan bentuk muka bumi tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang perbedaan mata pencaharian masyarakat di ketiga wilayah geografis tersebut.

Kita juga akan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pilihan mata pencaharian masyarakat di berbagai wilayah geografis.

Mata Pencaharian Masyarakat di Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah wilayah yang memiliki ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi memiliki iklim yang sejuk dan curah hujan yang tinggi.

Tanah di dataran tinggi juga subur dan cocok untuk ditanami berbagai macam tanaman perkebunan.

Oleh karena itu, mata pencaharian utama masyarakat di dataran tinggi adalah sebagai petani perkebunan.

Beberapa tanaman perkebunan yang biasa ditanam di dataran tinggi adalah kopi, teh, cengkih, tembakau, kentang, wortel, dan lain-lain.

Selain itu, masyarakat di dataran tinggi juga bermata pencaharian sebagai pedagang, peternak, pekerja pertambangan, pekerja perhutanan, dan pekerja pariwisata.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Proyek 'Pencerah' di Pakistan, Jebakan Utang China Malah Diprotes Ribuan Warga Desa Ini Setelah Banyak Penduduk Kehilangan Mata Pencaharian

Pariwisata di dataran tinggi berkembang karena banyak wisatawan yang tertarik dengan keindahan alam dan budaya setempat.

Mata Pencaharian Masyarakat di Dataran Rendah

Dataran rendah adalah wilayah yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah memiliki iklim yang panas dan lembab.

Tanah di dataran rendah juga subur dan cocok untuk ditanami berbagai macam tanaman pangan.

Oleh karena itu, mata pencaharian utama masyarakat di dataran rendah adalah sebagai petani pangan.

Beberapa tanaman pangan yang biasa ditanam di dataran rendah adalah padi, tebu, palawija (jagung, kedelai, kacang tanah), dan lain-lain.

Selain itu, masyarakat di dataran rendah juga bermata pencaharian sebagai peternak, karyawan pabrik, pekerja transportasi dan komunikasi, pekerja pemerintahan, pekerja pendidikan, dan lain-lain.

Kegiatan ekonomi di dataran rendah lebih bervariasi dan berkembang dibandingkan dengan dataran tinggi karena adanya aksesibilitas yang lebih mudah.

Mata Pencaharian Masyarakat di Daerah Pesisir

Daerah pesisir adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan laut atau samudra.

Daerah pesisir memiliki iklim yang hangat dan lembab. Sumber daya alam utama di daerah pesisir adalah kelautan.

Baca Juga: ‘Saya Berharap dapat Merenovasi Rumah dan Menyambut Tamu’ Tradisi Membangun Mata Pencaharian bagi Wanita Palestina yang Dikenal Ramah

Oleh karena itu, mata pencaharian utama masyarakat di daerah pesisir adalah sebagai nelayan.

Masyarakat di daerah pesisir tidak hanya menangkap ikan di laut, tetapi juga melakukan budidaya ikan (tambak), rumput laut, kerang mutiara, dan mutiara.

Selain itu, masyarakat di daerah pesisir juga bermata pencaharian sebagai pedagang, pekerja pariwisata, pekerja jasa, dan lain-lain.

Pariwisata di daerah pesisir berkembang karena banyak wisatawan yang tertarik dengan pantai, laut, dan budaya setempat.

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa perbedaan mata pencaharian masyarakat di dataran tinggi, dataran rendah, dan daerah pesisir dipengaruhi oleh kondisi geografis, iklim, tanah, sumber daya alam, dan aksesibilitas setiap wilayah.

Mata pencaharian masyarakat mencerminkan cara mereka beradaptasi dan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar mereka.

Dengan mengetahui perbedaan mata pencaharian masyarakat di berbagai wilayah geografis, kita dapat menghargai keanekaragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bukan dengan KTP, Remaja di Alaska Tunjukkan Kedewasaan dengan Membunuh Seekor Paus Sepanjang 17 Meter

Artikel Terkait