Find Us On Social Media :

Kisah Pakubuwono II Raja Mataram yang Menyerahkan Surabaya dan Wilayah Pesisir Utara Jawa kepada VOC di Tahun 1743

By Afif Khoirul M, Jumat, 23 Juni 2023 | 09:25 WIB

Pakubuwono II pernah mnenghadiahkan Surabaya kepada VOC.

Intisari-online.com - Pakubuwono II adalah raja Kesultanan Mataram kesembilan yang memerintah tahun 1726-1742 dan menjadi raja pertama Surakarta yang memerintah tahun 1745-1749.

Ia merupakan kakak dari Pangeran Mangkubumi (kemudian bergelar Hamengkubuwana I) dan paman dari Pangeran Sambernyawa (kemudian bergelar Mangkunagara I).

Lalu dikenal sebagai raja yang memiliki hubungan yang akrab dengan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), sebuah perusahaan dagang asal Belanda yang beroperasi di Asia.

Pada tahun 1743, Pakubuwono II mengambil keputusan yang kontroversial dan bersejarah.

Ia secara sukarela menyerahkan wilayah pesisir utara Jawa, termasuk Surabaya, Madura Barat, Blambangan, Rembang dan Jepara kepada VOC tanpa syarat.

Penyerahan ini dilakukan sebagai tanda terima kasih Pakubuwono II kepada VOC yang telah membantunya dalam perebutan tahta dengan Amangkurat V.

Amangkurat V adalah seorang cucu dari Amangkurat III yang mengklaim dirinya sebagai raja Mataram yang sah.

Ia memimpin pemberontakan etnis Tionghoa dan ma

syarakat Jawa yang tidak puas dengan kebijakan Pakubuwono II yang tunduk kepada VOC. Pemberontakan ini berlangsung dari tahun 1740 hingga 1743 dan dikenal sebagai Perang Kuning.

Pada tanggal 30 Juni 1742, tentara Jawa-Tionghoa yang dipimpin Amangkurat V berhasil mengalahkan pasukan Pakubuwono II dan menguasai Keraton Kartasura.

Pakubuwono II bersama keluarganya terpaksa melarikan diri ke Ponorogo, didampingi oleh Kapten Johan Andries van Hogendorff, seorang perwakilan VOC.

Baca Juga: Walau 2 Kali Diserang Mataram Islam, VOC Ternyata Ngebet Berdamai Dengan Sultan Agung, Ditolak Mentah-mentah