Penulis
Intisari-online.com - Pada tanggal 21 Juni 1970, Indonesia kehilangan salah satu tokoh terbesarnya, yaitu Soekarno, presiden pertama dan proklamator kemerdekaan.
Soekarno meninggal dunia di Jakarta setelah menderita sakit selama beberapa tahun.
Ia wafat dalam usia 69 tahun, di bawah tahanan rumah oleh rezim Orde Baru yang menggulingkannya pada tahun 1966.
Soekarno adalah pemimpin pergerakan nasionalis Indonesia yang berjuang melawan penjajahan Belanda sejak tahun 1920-an.
Ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dan menjadi salah satu anggota pendiri Persatuan Perjuangan (PP) pada tahun 1939.
Beliau juga menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang menyusun dasar-dasar negara Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama dengan Mohammad Hatta, Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Ia kemudian menjadi presiden pertama Republik Indonesia dan memimpin perjuangan melawan agresi militer Belanda hingga pengakuan kedaulatan pada tahun 1949.
Soekarno dikenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia dengan pidato-pidatonya yang berapi-api.
Ia juga dikenal sebagai pencetus berbagai gagasan dan konsep politik, seperti Pancasila, Nasakom, Marhaenisme, Trisakti, Manipol-Usdek, dan Demokrasi Terpimpin.
Di kancah internasional, Soekarno adalah salah satu pendiri Gerakan Non-Blok yang menentang imperialisme dan kolonialisme.
Kemudian menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955, yang dianggap sebagai tonggak sejarah solidaritas antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Ia juga berperan aktif dalam menuntut pembebasan Irian Barat dari Belanda dan menentang pembentukan Malaysia oleh Inggris.
Namun, karier politik Soekarno tidak selalu mulus.
Ia menghadapi berbagai tantangan dan konflik baik dari dalam maupun luar negeri.
Lalu, harus mengatasi pemberontakan regional seperti PRRI/Permesta dan DI/TII, krisis ekonomi dan sosial akibat inflasi dan korupsi, serta tekanan dari kekuatan-kekuatan asing seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Puncak krisis terjadi pada tanggal 30 September 1965, ketika terjadi percobaan kudeta oleh sekelompok perwira militer yang diduga berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kudeta tersebut berhasil digagalkan oleh Jenderal Suharto, yang kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno dengan dukungan militer dan sipil.
Soekarno kemudian dicopot dari jabatannya sebagai presiden pada tanggal 12 Maret 1967 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang dipimpin oleh Suharto.
Ia dilarang melakukan aktivitas politik dan dikurung di Istana Bogor tanpa pengawalan medis yang memadai.
Kematian Soekarno menimbulkan duka mendalam bagi rakyat Indonesia dan dunia.
Ia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, dengan upacara kenegaraan yang sederhana.
Namun, jasa-jasanya bagi bangsa Indonesia tidak akan pernah dilupakan.
Beliau tetap menjadi sosok inspiratif dan dicintai oleh banyak orang.
Soekarno adalah Bapak Bangsa Indonesia, Sang Proklamator, dan Pemimpin Revolusioner. Ia adalah simbol perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.
Ia adalah Soekarno, yang membuat dunia terkejut dengan semangat dan karismanya.