Find Us On Social Media :

Mataram vs Blambangan, Kisah Perang yang Mengubah Peta Politik Jawa Timur

By Afif Khoirul M, Selasa, 20 Juni 2023 | 08:15 WIB

Ilustrasi - Kerajaan Mataram Islam melawan kerajaan Blambangan.

Intisari-online.com - Di ujung timur pulau Jawa, khususnya di wilayah Banyuwangi, terdapat kerajaan Hindu terakhir di Jawa yang bernama Blambangan.

Kerajaan ini memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan perjuangan melawan berbagai penjajah, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Salah satu penjajah yang paling ditentang oleh Blambangan adalah Kerajaan Mataram Islam yang ingin menguasai seluruh tanah Jawa.

Kerajaan Blambangan muncul pada akhir abad ke-15 sebagai salah satu vasal dari Kerajaan Majapahit yang mulai mengalami kemunduran.

Kerajaan ini menjadi tempat berlindung bagi Bhre Wirabhumi, putra raja Majapahit yang gagal merebut takhta dari saudaranya.

Bhre Wirabhumi kemudian mendirikan kerajaan sendiri di Blambangan dengan nama Prabu Satmata.

Setelah Majapahit runtuh pada awal abad ke-16, Blambangan menjadi kerajaan Hindu yang mandiri dan bertahan dari serangan-serangan dari kerajaan-kerajaan Islam yang bermunculan di Jawa, seperti Demak, Pajang, dan Mataram.

Blambangan juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Hindu di Bali, seperti Gelgel, Buleleng, dan Mengwi.

Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan pada tahun 1586 memiliki ambisi untuk menyatukan seluruh tanah Jawa di bawah kekuasaannya.

Salah satu raja Mataram yang paling agresif dalam melakukan ekspansi adalah Sultan Agung (1613-1645) yang berhasil menaklukan hampir seluruh Jawa bagian tengah dan timur.

Kecuali Batavia yang dikuasai oleh VOC dan Blambangan yang masih mempertahankan tradisi Hindu.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Kerajaan Sriwijaya Di Sumatera Punya Hubungan Darah Dengan Mataram Yang Ada Di Jawa