Find Us On Social Media :

Kisah Nyi Ageng Serang, Perempuan Ningrat dari Mataram Islam yang Menentang Kolonialisme

By Afif Khoirul M, Minggu, 11 Juni 2023 | 15:35 WIB

Ilustrasi - Foto Nyi Ageng Serang

Intisari-online.com - Salah satu tokoh perempuan yang berjasa dalam sejarah perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah Belanda adalah Nyi Ageng Serang.

Ia terlahir pada tahun 1752 di Desa Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, dari keluarga ningrat Mataram yang masih keturunan Sunan Kalijaga.

Meskipun berasal dari lingkungan keraton, ia tidak menjauh dari rakyat dan memiliki jiwa pejuang yang tinggi.

Sejak muda, Nyi Ageng Serang sudah belajar ilmu perang dan strategi militer dari ayahnya, Pangeran Natapraja, yang merupakan penguasa wilayah Serang.

Ia juga menguasai ilmu agama Islam dan memiliki pengetahuan luas tentang keadaan politik dan sosial di tanah Jawa.

Ia menikah dua kali, yaitu dengan Sultan Hamengku Buwono II dan Pangeran Serang I.

Dari pernikahan keduanya, ia memiliki seorang putra yang bernama Pangeran Serang II dan seorang putri yang menikah dengan Pangeran Mangkudiningrat I.

Ketika Perang Diponegoro pecah pada tahun 1825, Nyi Ageng Serang yang sudah berusia 73 tahun tidak diam saja.

Ia memimpin pasukan rakyat Serang untuk membantu Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Ia juga menjadi salah satu penasehat perang yang dipercaya oleh Diponegoro.

Nyi Ageng Serang berjuang di berbagai daerah, seperti Purwodadi, Demak, Semarang, Juwana, Kudus, dan Rembang.

Beliau dikenal sebagai panglima perang yang pintar dan gagah.

Baca Juga: Raja Mataram Islam yang Mengendarai Mobil Pertama di Indonesia, Seperti Apa Pakubuwono X dan Kiprahnya